RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sindang
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Materi
Pokok : Puisi
Alokasi
Waktu :
2 × 45 menit (1 × Pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati
dan mengamalkan perilakujujur,disiplin,santun,peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai),bertanggung jawab,responsif, danpro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
KI 3 : Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
3.16 Mengidentifikasi
suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi
yang diperdengarkan atau dibaca.
C.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.
Menjelaskan
pengertian puisi
2.
Menjelaskan
jenis-jenis puisi
3.
Merumuskan
karakteristik puisi
4.
Menjelaskan
suasana, tema, dan makna puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang
diperdengarkan atau dibaca.
D.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1.
Siswa mampu menyebutkan
pengertian puisi
2.
Siswa mampu menjelasakan jenis-jenis puisi
3.
Siswa
mampu merumuskan karakteristik
4.
Siswa
mampu menjelaskan suasana, tema, dan makna puisi yang terkandung dalam antologi
puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
E.
MATERI
PEMBELAJARAN
1.
Definisi
puisi
2.
Karakteristik
puisi
3.
Jenis-jenis
puisi
4.
Suasana,
tema, dan makna dalam puisi
F. PENDEKATAN,
METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan :
Saintifik
Model :
Discovery Based
Learning
Metode : Ceramah, diskusi
kelompok, tanya jawab, dan penugasan.
F. MEDIA,
ALAT DAN BAHAN
Media pembelajaran : a. Teks Puisi
b. Power Point
c. Flashcard
d. Video pembacaan puisi
Alat pembelajaran : a. Papan tulis
b. Spidol+Penghapus
c. Proyektor
d. Laptop
G.
SUMBER BELAJAR
a. Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk
SMA/MA Kelas X.
Kelompok Wajib.Penerbit Erlangga.
b. Kemendikbud Edisi
Revisi 2017. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas
X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Buku-buku
antologi puisi
d. Internet.
H.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (@2×45 Menit)
No.
|
Langkah-langkah
|
Kegitan
|
Alokasi
waktu
|
1.
|
Kegiatan
Awal
|
|
10
menit
|
|
|
1.
Guru membuka dengan salam dan siswa meresponnya.
2. Siswa bersama guru berdoa sebelum pelajaran dimulai
3. Guru mengkondisikan siswa dengan suasana menyenangkan agar siswa siap mengikuti pembelajaran,
dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa
4. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh
siswa dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa
menerima informasi dan menyimak penjelasan
pembelajaran yang akan dilalui.
|
|
|
Kegiatan
Inti
|
|
65 menit
|
|
1. Stimulation (pemberian
rangsangan)
|
1. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4-6 orang.
2. Siswa memerhatikan contoh video pembacaan puisi yang ditampilkan oleh guru
3. Siswa dan guru melakukan diskusi
interaktif mengenai materi
yang sedang dibahas, yaitu mengenai pengertian puisi, jenis-jenis puisi,
karakteristik puisi, suasana, tema, dan makna dalam puisi.
|
|
|
2. Problem statement (identifikasi masalah)
|
1. Siswa diminta untuk membaca membaca teks puisi yang
telah dibagikan oleh guru.
2. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi suasana, tema
dan makna yang terdapat dalam puisi yang telah dibagikan
3. Siswa melakukan diskusi bersama
kelompoknya dengan bimbingan
guru yang siap mengarahkan.
|
|
|
3.
Data Processing (pengolahan data)
|
1. Siswa
bersama kelompoknya mengidentifikasikan suasana, tema dan makna yang terdapat
dalam puisi yang telah dibagikan
2. Setiap
kelompok menyusun hasil temuannya, yakni menemukan suasana, tema dan makna yang terdapat dalam
teks puisi yang telah dibagikan
|
|
|
4.
Verification
(Pemeriksaan data)
|
1.
Setiap kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya
2.
Kelompok lain memberi komentar
terhadap hasil diskusi yang dipresentasikan.
3.
Setiap kelompok yang presentasi
mencatat masukan-masukan dari kelompok lain.
4.
Siswa berdialog interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh
kelompok dengan penguatan dari guru.
|
|
|
5.
Generalisation
(penarikan kesimpulan)
|
1. Setiap kelompok menyempurnakan hasil
presentasinya berdasarkan masukan-masukan dari kelompok lain.
|
|
3.
|
Kegiatan Penutup
|
|
15
menit
|
|
|
1. Siswa
bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
2. Guru
memberikan umpan balik positif terhadap siswa
3. Guru bersama
siswa melakukan refleksi terkait dengan materi pembelajaran.
4. Siswa menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan
berikutnya dari guru.
5. Guru
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
|
|
b. Penilaian kognitif atau pengetahuan
No
|
Nama Siswa
|
Kriteria yang diberi skor
|
|||||
Menjelaskan
|
Menyebutkan
|
Menemukan
|
Mengidentifikasi
|
Menyimpulkan
|
Total
skor
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
*)
Ketentuan skor maksimal ideal
Menjelaskan : 10
Menyebutkan : 10
Menemukan : 20
Mengidentifikasi : 30
Menyimpulkan : 30
Total skor ideal : 100
c. Penilaian keterampilan
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Kriteria Jawaban
|
Skor
|
1
|
Isi
|
Isi
persis sama dengan aslinya,
|
27 - 30
|
singkat,
padat, dan mudah dipahami.
|
|||
Isi
cukup sama dengan aslinya,
|
22 - 26
|
||
singkat,
padat, dan mudah dipahami.
|
|||
Isi
kurang sama dengan aslinya,
|
17 - 21
|
||
kurang
tepat, tetapi masih mudah dipahami.
|
|||
Isi
tidak sama dengan aslinya,
|
13 - 16
|
||
tidak
tepat, dan tidak mudah dipahami.
|
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Kriteria Jawaban
|
Skor
|
2
|
Organisasi
|
Sangat
teratur dan rapi, sangat jelas, sangat
|
18 - 20
|
kaya
akan gagasan, urutan sangat logis.
|
|||
Teratur
dan rapi, jelas, kaya akan gagasan,
|
14 - 17
|
||
urutan
logis.
|
|||
Kurang
teratur dan rapi, kurang jelas,
|
10 - 13
|
||
kurang gagasan,
urutan kurang logis.
|
|||
Tidak
teratur dan rapi, tidak jelas, miskin
|
7 – 9
|
||
akan
gagasan, urutan tidak logis.
|
|||
3
|
Diksi
|
Penggunaan
diksi sangat tepat dan bervariasi.
|
18 - 20
|
Penggunaan
diksi kurang tepat dan tidak
Bervariasi
|
14 - 17
|
||
Penggunaan
diksi tidak tepat tetapi tidak
|
10 - 13
|
||
mengganggu
pemahaman.
|
|||
Penggunaan
diksi tidak tepat dan mengganggu
|
7 – 9
|
||
pemahaman.
|
|||
4.
|
Tata
Bahasa
|
Menggunakan
bahasa baku, kalimat yang
|
22 - 25
|
digunakan
komunikatif dan menarik, tidak
|
|||
ada
kalimat yang ambigu.
|
|||
Menggunakan
bahasa baku, kalimat yang
digunakan
komunikatif dan menarik, terdapat
sedikit
kalimat yang ambigu.
|
18 - 21
|
||
Menggunakan
bahasa kurang baku, kalimat
yang
digunakan kurang komunikatif dan
menarik,
terdapat kalimat yang ambigu.
|
11 - 17
|
||
Menggunakan
bahasa tidak baku, kalimat
yang
digunakan tidak komunikatif dan menarik, banyak terdapat kalimat yang
ambigu.
|
5 - 10
|
||
5.
|
Ejaan
|
Menguasai
aturan penulisan dan tidak terdapat
kesalahan
ejaan.
|
5
|
Cukup
menguasai aturan penulisan, terdapat
beberapa
kesalahan ejaan, tetapi tidak
mengaburkan
makna.
|
4
|
||
Kurang
menguasai aturan penulisan, sering
melakukan
kesalahan ejaan, dan mengaburkan makna.
|
3
|
||
|
|
Tidak
menguasai aturan penulisan, terdapat
banyak
kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca
atau
tidak laik nilai.
|
2
|
Jumlah skor
|
34-100
|
Rumus yang digunakan untuk mengubah skor menjadi nilai:
Jumlah
Skor Siswa

Skor Total Ideal
Konversi Nilai
Nilai
|
Klasifikasi
|
91 - 100
|
Sangat Baik
|
83 - 90
|
Baik
|
75 - 82
|
Cukup
|
67 - 74
|
Kurang
|
0 - 66
|
Kurang
Sekali
|
Pembelajaran
Remedial
Pembelajaran remedial akan dilakukan
segera setelah kegiatan penilaian dan dilakukan bagi peserta didik capaian
KDnya belum tuntas.
Indramayu,
14 Februari 2018
Guru
Praktik,
RESTU FIRMAN SARI
NPM. 882010114055
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN
A.
Pengertian Puisi
·
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama,
matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
·
Puisi
adalah sebuah hasil karya sastra yang berasal dari ungkapan atau curahan
perasaan dan pemikiran seseorang.
·
Puisi
dibuat atas dasar ungkapan perasaan seseorang dengan rangkaian bahasa yang
indah serta mengandung makna, irama, rima, matra dan bait.
B.
Karakteristik Puisi
1.
Puisi
Lama
Puisi lama
merupakan jenis puisi yang terkait oleh berbagai ketentuan, seperti banyaknya
larik setiap bait, banyaknya suku kata pada setiap larik, ataupun pola
iramanya.
a.)
Pantun
Merupkan puisi
lama yang memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
-
Terdiri
dari empat baris
-
Tiap
baris terdiri dari 8-12 suku kata
-
Dua
baris pertama disebut sampiran dan dua baris terakhir disebut isi.
-
Rima
akhirnya berbunyi a-b-a-b
Contoh:
Semua bunga berwarna indah
Tumbuh dan mekar di taman ini
Segala nikmat yang diterima
Hendaklah s’lalu kita syukuri
Tumbuh dan mekar di taman ini
Segala nikmat yang diterima
Hendaklah s’lalu kita syukuri
Tumbuh dan mekar di taman ini
Membuat taman berwarna-warni
Hendaklah s’lalu kita syukuri
Supaya Tuhan pun merahmati
Membuat taman berwarna-warni
Hendaklah s’lalu kita syukuri
Supaya Tuhan pun merahmati
Pantun terdiri dari tiga
jenis, yaitu:
(1.) Pantun Berkait (Seloka)
Pantun
berkait (seloka) merupakan pantun yang terdiri atas beberapa bait, dan bait
yang satu dengan bait yang lainnya sambung menyambung. Barus kedua dan keempat pada bait satu dipakai
kembali pada baris pertama dan ketiga pada bait kedua. Demikian pula seterusnya.
Contoh:
Sarang garuda di pohon beringin
Buah kemuning di dalam puan
Sepucuk surat dilayangkan angin
Putih kuning sambutlah Tuan
Buah kemuning di dalam puan
Dibawa dari indragiri
Putih kuning sambutlah tuan
Sambutlah dengan si tangan kiri
(2.)
Talibun
Talibun
merupakan pantun yang susunannya terdiri dari enam, delapan, atau sepulu baris.
Pembagian baitnya sama seperti pantun biasa yakni terdiri dari sampiran dan
isi. Jika satu bait terdiri dari enam baris, maka tiga baris pertama sampiran
dan tiga baris berikutnya merupakan isi.
Contoh:

Parang tajam hilangkan
sengsara
Macan mati
tinggalkan permata Sampiran
Untuk persembahan bagi
adinda

Untuk pergi demi
hilangkan lara
Disini adinda tak
pernah pejamkan mata
Demi menunggu
kepulangan kakanda Isi
(3.) Pantun Kilat (Karmina)
Pantun kilat (karmina) merupakan pantun yang
terdiri dari dua baris; baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan
isi.
Contoh:
* Burung
elang burung kutilang
Aku pulang membawa uang
*Kura
kura dalam perahu
Pura pura tidak tahu
b.) Syair
Syair
merupakan bentuk puisi lama yang merupakan pengaruh kebudayaan Arab. Syair
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-
Terdiri
atas empat baris
-
Tiap
baris terdiri dari 8-10 suku kata.
-
Tidak
memiliki sampiran semuanya merupakan isi
-
Berima
akhir a-a-a-a
c.) Gurindam
Gurindam merupakan jenis puisi lama yang terdiri dari dua baris yang
berirama. Baris pertama umumnya sebab (hukum, pendirian), sedangkan baris kedua
merupakan jawaban atau dugaan.
Ciri dari gurinda adalah isinya berupa nasihan atau ajaran yang sarat
dengan nilai pendidikan, ajaran-ajaran keagamaan, ataupun petuah-petuah hidup.
Contoh:
*Kepada
guru harus beradab
Kepada rekan jangan biadab
Kepada rekan jangan biadab
*Belajar
dengan penuh kesungguhan
Akan mendapatkan kemenangan
Akan mendapatkan kemenangan
*Belajarlah
dengan tulus ikhlas
Nanti Tuhan akan memberi balas
Nanti Tuhan akan memberi balas
d.) Mantra
Mantra merupakan jenis puisi yang terikat oleh
aturan-aturan baku. Salah satu jenis puisi tua yang keberadaannya dianggap
memiliki kekuatan gaib sebagaimana doa.
Contoh:
Mantra pengobat sakit perut
Gelang-gelang si gali-gali
malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
aku sapa tidak berbunyi
malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
aku sapa tidak berbunyi
2.
Puisi Baru
Puisi baru merupakan jenis puisi yang tidak terikat oleh
ketentuan banyak larik pada setiap baitnya, banyaknya suku kata, ataupun pola
rimanya. Puisi baru memiliki karakteristik atau ciri yang membedakan dengan
bentuk karangan lain, seperti:
a.
Padat makna
b.
Banyak menggunakan kata-kata konotasi
c.
Mengutamakan keindahan kata-kata
d.
Disajikan dalam bentuk monlog
e.
Dibentuk dalam bait-bait atau baris-baris yang tidak selesai, bukan dalam
bentuk paragraf.
(1.) Puisi Naratif
Puisi naratif merupakan cerita atau penjelasan penyair.
Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam yakni:
(a.) Balada
Balada merupakan puisi/sajak sederhana yang mengisahkan
cerita rakyat mengharukan
Contoh:
Balada Pembungkus Tempe
(W.S Rendra)
Fermentasi asa
Mengharap sempurna
Bentuk utuh nan konyol
Rasa, karsa tempe
Pembungkus yang berjasa
Penuh kisah bertulis duka lara
Dibuang tanpa dibaca
Pembungkus tempe
Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai
Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?
(b.) Romansa
Romansa
merupakan jenis puisi yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah
percintaan dan diselingi perkelahian dan petualangan.
Contoh:
Asmaradana
(W. S. Rendra)
Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa
hujan dari daun,
karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda
serta langkah
pedati ketika langit bersih kembali menampakkan
bimasakti,
yang jauh. Tapi di antara mereka berdua, tidak ada
yang berkata-kata.
Lalu ia ucapkan perpisahan itu, kematian itu. Ia
melihat peta,
nasib, perjalanan dan sebuah peperangan yang tak
semuanya
disebutkan.
Lalu ia tahu perempuan itu tak akan menangis.
Sebab bila esok
pagi pada rumput halaman ada tapak yang menjauh
ke utara,
ia tak akan mencatat yang telah lewat dan yang
akan tiba,
karena ia tak berani lagi.
Anjasmara, adikku, tinggallah, seperti dulu.
Bulan pun lamban dalam angin, abai dalam waktu.
Lewat remang dan kunang-kunang, kaulupakan
wajahku,
kulupakan wajahmu.
(2.)
Puisi Lirik
Puisi lirik merupakan puisi yang dimana penyair mengungkapkan gagasan pribadinya. Puisi lirik terbagi menjadi tiga macam:
(a.)
Elegi
Elegi merupakan puisi yang
mengungkapkan perasaan duka.
Contoh:
Senja di
Pelabuhan Kecil
(Chairil Anwar)
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut,
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah, air tidur, hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut,
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah, air tidur, hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.
(b.)
Serenada
Serenada merupakan sajak percintaan
yang dapat dinyanyikan. Kata “serenada” berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan
pada waktu senja. Contohnya: Serenada karya W.S Rendra seperti “Serenada
Hitam”, “Serenada Biru”, “Serenada Kelabu”. Warna-warna dibelakang tersebut
melambangkan sifat nyayian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, kecewa, dan
sebagainya.
(c.)
Ode
Ode merupakan puisi yang berisikan
pujaan terhadap seseorang, hal, atau kejadian.
Contoh:
Puisi untuk Guru
Karya: Muhammad Yanuar
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin kuucapkan
Terima kasih atas jasamu
(3.)
Puisi Deskriptif
Puisi Deskriptif merupakan jenis puisi
dimana penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa,
benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.
(a.)
Satire
Satire merupakan puisi yang
mengungkapkan perasaan ketidak puasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi
dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan yang sebaliknya.
Contoh:
NEGERIKU
Oleh : (Gus Mus)
Mana ada negri sesubur negeriku
Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tehu dan jagung
tapi juga pabrik, tempat rekreasi dan gedung
Prabot – prabot orang kaya di dunia dan
burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku
Ikan – ikan pilihan yang mereka santap bermula dari
lautku
Emas dan perak, perhiasan mereka digali dari
tambangku
Air bersih yang mereka minum bersumber dari
keringatku
Mana ada negri sekaya negeriku
Majikan – majikan bangsaku memiliki buruh – buruh
mancanegara
Brangkas – brangkas Bank ternama dimana – mana
menyimpan harta – hartaku
Negriku menumbuhkan konglomera dan mengikis habis
kaum melarat
Rata – rata pemimpin negriku dan handai tolannya
terkaya didunia
Mana ada negri semakmur negeriku
Penganggur – penganggur diberi perumahan, gaji dan
pensiunan setiap bulan
Rakyat – rakyat kecil menyumbang negara tanpa
imbalan
Rampok – rampok di beri rekomendasi, dengan kop
sakti instansi
Maling – maling di beri konsensi
Tikus dan kucing dengan asik berkorupsi.
(b.)
Puisi Impresionistik
Puisi impresionistik merupakan puisi
yang dibuat oleh penyair berdasarkan ungkapan kesan penyair terhadap suatu hal.
C.
Pengertian
Tema, Suasana dan Makna
1.
Tema : Pokok persoalan yang akan diungkapkan dengan penyair. Dari pokok
persoalan itu kemudian lahir pula amanat atau pesan-pesan tertentu.
2.
Suasana: Suasana yang menyertai kejadian, peristiwa, atau hal-hal yang diungkapkan
dalam puisi. Suasana biasanya menggambarkan rasa gembira, bahagia, sedih, haru,
kecewa, gelisah, berontak, tenang, pasrah, bingung, sepi, bimbang, dsb.
3.
Makna: Pesan atau amanat yang disampaikan oleh penyair.
LAMPIRAN 2
TUGAS 1
Bacalah salah satu puisi
tersebut. Kemudian tentukanlah:
a.
Tema puisi tersebut!
b.
Suasana dalam puisi tersebut!
c.
Makna yang terkandung dalam puisi tersebut!
![]()
1. Tidak Ada
New York Hari Ini
-Aan Mansyur-
Tidak ada New York hari ini
Tidak ada New York kemarin
Aku sendiri dan tidak berada disini
Semua orang adalah orang lain.
Bahasa ibu adalah kamar tidurku
Kupeluk tubuh sendiri
Dan cinta--kau tak ingin aku
Mematikan lampu
Jendela terbuka
dan masa lampau memasukiku sebagai
angin
Meriang. Meriang. Aku meriang.
Kau yang panas di kening. Kau yang
dingin dikenang.
Hari ini tidak pernah ada. Kemarin
tidak nyata
Aku sendiri dan tidak menulis puisi
ini.
Semua kata tubuh mati semata.
Puisi adalah museum yang lengang.
Masa remaja dan negeri jauh. Jatuh dan patah. Foto-foto hitam putih. Aroma
kemeja ayah dan senyum perempuan yang tidak membiarkanku merindukan senyum
lain. Tidak ada pengunjung. Tidak ada pengunjung.
Di balik jendela, langit sedang
mendung.
*
Tidak ada puisi hari ini. Tidak ada
puisi kemarin.
Aku menghapus seluruh kota sebelum
sempat menuliskannya.
-Aan
Mansyur-
(Antologi
puisi “Tidak Ada New York Hari Ini”)
|
2.
Bunga
dan Tembok
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun Rumah
dan merampas tanah
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun jalan
raya seperti pagar besi
Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang dirontokan di
bumi kami sendiri
Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
dengan keyakinan: engkau harus
hancur! Dalam keyakinan kami
Dimanapun—tirani harus tumbang
-Wiji
Thukul-
![]()
3.
Pada
Suatu Hari Nanti
Pada
suatu hari nanti
Jasadku
tak akan ada lagi
Tapi
dalam bait-bait sajak ini
Kau
takkan kurelakan sendiri
Pada
suatu hari nanti
Suaraku
tak terdengar lagi
Tapi
di antara larik-larik sajak ini
Kau
akan tetap ku siasati
Pada
suatu hari nanti
Impianku
tak dikenal lagi
Namun
di sela-sela huruf sajak ini
Kau
takkan letih-letihnya kucari.
-Sapardi
Djoko Damono-
(Antologi
Puisi “Hujan Bulan Juni”)
|
LAMPIRAN 3
KUNCI JAWABAN TUGAS
A.
Puisi 1 (Tidak Ada New York Hari Ini)
·
Tema Puisi: Percintaan (Kerinduan)
·
Suasana dalam puisi: Sedih, hampa, sunyi, sepi, menyendiri
·
Makna yang terkandung dalam puisi:
Bait pertama
Seseorang yang yang merasa bahwa walaupun dia berada
di New York, pikirannya tidak berada di sana.Ia
merasa terasing, dan memandang semua orang di New York seperti orang lain yang
asing baginya.
Bait
kedua
Dalam kalimat Bahasa
Ibu adalah kamarku, kamar dapat diartikan sebagai suatu tempat yang sangat
nyaman. Sehingga, kata-kata tersebut mengisyaratkan bahwa ia merasa rindu akan
tanah kelahirannya yang membuatnya nyaman. Begitu pula saat ia merindukan
Cinta, sosok perempuan yang menurutnya juga menginginkan agar hubungan cinta
mereka tetap berlanjut.
Bait ketiga
Pada bait ketiga,
terlihat bahwa sang lelaki juga masih menambatkan hatinya untuk Cinta. Hal ini
membuatnya merasakan kerinduan yang sangat mendalam, yang membuatnya merasa
seperti sedang meriang atau bisa pula diartikan bahwa ia merindukan kasih
sayang sang pujaan hati.
B.
Puisi 2 (Bunga
dan Tembok)
·
Tema Puisi:
Kritik Sosial
·
Suasana dalam
puisi: Pemberontakan, perlawanan.
·
Makna yang terkandung
dalam puisi:
Bait pertama
Pada bait pertama
menjelaskan tentang masyarakat (yang diisyaratkan sebagai bunga) tak
dikehendaki kehadirannya oleh pemerintah. Pemerintah hanya menginginkan tanah
milik masyarakat saja dan merampasnya.
Bait dua
Pada bait kedua
menjelaskan tentang masyarakat (yang diisyaratkan sebagai bunga) tak
dikehendaki kehadirannya oleh pemerintah. Pemerintah hanya menginginkan
pembangunan jalan dari tanah bekas rampasan dari masyarakat.
Bait ketiga
Pada bait ketiga
menjelaskan bahwa masyarakat (yang seumpama bunga) dirampas segala-galanya oleh
pemerintah
Bait keempat
Pada bait keempat
menjelaskan bahwa kami (masyarakat) akan melawan pemerintah dengan meruntuhkan
atau menghancurkan system pemerintahan yang membodohi masyarakat.
C .
Puisi 3 (Pada
Suatu Hari Nanti)
·
Tema: Kesetiaan
·
Suasana dalam
puisi: Hening, mengharukan
·
Makna dalam
puisi:
Penyair ingin menyampaikan kesetiaannya kepada pembaca
walaupun ia sudah tidak ada, pembaca tak usah sedih. Karena dia akan tetap
setia dan tetap bisa menemani pembaca dengan karya-karyanya.
gak bisa di download ya....
BalasHapus