Minggu, 13 Januari 2019

RPP Puisi Bahasa Indonesia Kelas XI SMA Kurikulum 2013 Revisi Pertemuan 1


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah                 : SMA Negeri 1 Sindang
Mata Pelajaran                 : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester                : X/2
Materi Pokok                   : Puisi
Alokasi Waktu                : 2 × 45 menit (1 × Pertemuan)

A.  KOMPETENSI INTI
KI 1          :  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2          :  Menghayati dan mengamalkan perilakujujur,disiplin,santun,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),bertanggung jawab,responsif, danpro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3          :  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4         :  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.     KOMPETENSI DASAR
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
C.    INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.      Menjelaskan pengertian puisi
2.      Menjelaskan jenis-jenis puisi
3.      Merumuskan karakteristik puisi
4.      Menjelaskan suasana, tema, dan makna puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Siswa mampu menyebutkan pengertian puisi
2.      Siswa mampu menjelasakan jenis-jenis puisi
3.      Siswa mampu merumuskan karakteristik
4.      Siswa mampu menjelaskan suasana, tema, dan makna puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.

E.     MATERI PEMBELAJARAN
1.      Definisi puisi
2.      Karakteristik puisi
3.      Jenis-jenis puisi
4.      Suasana, tema, dan makna dalam puisi

F.     PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan  : Saintifik
Model           : Discovery Based Learning
Metode         : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan.

F.   MEDIA, ALAT DAN BAHAN
Media pembelajaran    : a. Teks Puisi
                                                                                                    b. Power Point
                                                  c. Flashcard
                                                  d. Video pembacaan puisi

Alat pembelajaran       : a. Papan tulis
                                                  b. Spidol+Penghapus
                                                  c. Proyektor
                                                  d. Laptop

G.    SUMBER BELAJAR
a. Kosasih,   Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Wajib.Penerbit Erlangga.
b. Kemendikbud Edisi Revisi 2017. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c.  Buku-buku antologi puisi
d. Internet.

H.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (@2×45 Menit)

No.
Langkah-langkah
Kegitan
Alokasi waktu
1.                   
Kegiatan Awal

10 menit


1.      Guru membuka dengan salam dan siswa meresponnya.
2.      Siswa bersama guru berdoa sebelum pelajaran dimulai
3.      Guru mengkondisikan siswa dengan suasana menyenangkan agar siswa siap mengikuti pembelajaran, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa
4.      Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
5.      Siswa menerima informasi dan menyimak penjelasan  pembelajaran yang akan dilalui.


Kegiatan Inti

65 menit

1.      Stimulation (pemberian
rangsangan)

1.      Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4-6 orang.
2.      Siswa memerhatikan contoh video pembacaan puisi yang ditampilkan oleh guru
3.      Siswa dan guru melakukan diskusi interaktif mengenai materi yang sedang dibahas, yaitu mengenai pengertian puisi, jenis-jenis puisi, karakteristik puisi, suasana, tema, dan makna dalam puisi.


2.      Problem statement (identifikasi masalah)
1.      Siswa diminta untuk membaca membaca teks puisi yang telah dibagikan oleh guru.
2.      Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi suasana, tema dan makna yang terdapat dalam puisi yang telah dibagikan
3.      Siswa melakukan diskusi bersama  kelompoknya  dengan bimbingan guru yang siap mengarahkan.


3.      Data Processing (pengolahan data)

1.      Siswa bersama kelompoknya mengidentifikasikan suasana, tema dan makna yang terdapat dalam puisi yang telah dibagikan
2.      Setiap kelompok menyusun hasil temuannya, yakni menemukan suasana, tema dan makna yang terdapat dalam teks puisi yang telah dibagikan


4.      Verification (Pemeriksaan data)

1.      Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
2.      Kelompok lain memberi komentar terhadap hasil diskusi yang dipresentasikan.
3.      Setiap kelompok yang presentasi mencatat masukan-masukan dari kelompok lain.
4.      Siswa berdialog interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh kelompok dengan penguatan dari guru.


5.      Generalisation (penarikan kesimpulan)
1.      Setiap kelompok menyempurnakan hasil presentasinya berdasarkan masukan-masukan dari kelompok lain.

3.       
Kegiatan Penutup

15 menit


1.      Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2.      Guru memberikan umpan balik positif terhadap siswa
3.      Guru bersama siswa melakukan refleksi terkait dengan materi pembelajaran.
4.      Siswa menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan berikutnya dari guru.
5.      Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.


b.         Penilaian kognitif atau pengetahuan
No
Nama Siswa
Kriteria yang diberi skor
Menjelaskan
Menyebutkan
Menemukan
Mengidentifikasi
Menyimpulkan
Total skor
1.







2.







3.







4.








*) Ketentuan skor maksimal ideal
            Menjelaskan                : 10
            Menyebutkan              : 10
            Menemukan                : 20
            Mengidentifikasi         : 30
            Menyimpulkan            : 30
Total skor ideal           : 100


c. Penilaian keterampilan

No.
Aspek yang Dinilai
Kriteria Jawaban
Skor
1
Isi
Isi persis sama dengan aslinya,
27 - 30
singkat, padat, dan mudah dipahami.
Isi cukup sama dengan aslinya,
22 - 26
singkat, padat, dan mudah dipahami.
Isi kurang sama dengan aslinya,
17 - 21
kurang tepat, tetapi masih mudah dipahami.
Isi tidak sama dengan aslinya,
13 - 16
tidak tepat, dan tidak mudah dipahami.

No.
Aspek yang Dinilai
Kriteria Jawaban
Skor
2
Organisasi
Sangat teratur dan rapi, sangat jelas, sangat
18 - 20
kaya akan gagasan, urutan sangat logis.
Teratur dan rapi, jelas, kaya akan gagasan,
14 - 17
urutan logis.
Kurang teratur dan rapi, kurang jelas,
10 - 13
kurang gagasan, urutan kurang logis.
Tidak teratur dan rapi, tidak jelas, miskin
7 – 9
akan gagasan, urutan tidak logis.
3
Diksi
Penggunaan diksi sangat tepat dan bervariasi.
18 - 20
Penggunaan diksi kurang tepat dan tidak
Bervariasi
14 - 17
Penggunaan diksi tidak tepat tetapi tidak
10 - 13
mengganggu pemahaman.
Penggunaan diksi tidak tepat dan mengganggu
7 – 9
pemahaman.
4.
Tata Bahasa
Menggunakan bahasa baku, kalimat yang
22 - 25
digunakan komunikatif dan menarik, tidak
ada kalimat yang ambigu.
Menggunakan bahasa baku, kalimat yang
digunakan komunikatif dan menarik, terdapat
sedikit kalimat yang ambigu.
18 - 21
Menggunakan bahasa kurang baku, kalimat
yang digunakan kurang komunikatif dan
menarik, terdapat kalimat yang ambigu.
11 - 17
Menggunakan bahasa tidak baku, kalimat
yang digunakan tidak komunikatif dan menarik, banyak terdapat kalimat yang
ambigu.
5 - 10
5.
Ejaan
Menguasai aturan penulisan dan tidak terdapat
kesalahan ejaan.
5
Cukup menguasai aturan penulisan, terdapat
beberapa kesalahan ejaan, tetapi tidak
mengaburkan makna.
4
Kurang menguasai aturan penulisan, sering
melakukan kesalahan ejaan, dan mengaburkan makna.
3


Tidak menguasai aturan penulisan, terdapat
banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca
atau tidak laik nilai.
2
Jumlah skor
34-100

Rumus yang digunakan untuk mengubah skor menjadi nilai:
                                                            Jumlah Skor Siswa
Nilai =                                                 X 100
                                                              Skor Total Ideal

Konversi Nilai
Nilai
Klasifikasi
91 - 100
Sangat Baik
83 - 90
Baik
75 - 82
Cukup
67 - 74
Kurang
0 - 66
Kurang Sekali







Pembelajaran Remedial
            Pembelajaran remedial akan dilakukan segera setelah kegiatan penilaian dan dilakukan bagi peserta didik capaian KDnya belum tuntas.




                                                                                                Indramayu, 14 Februari 2018
                                                                                                Guru Praktik,




                                                                                                RESTU FIRMAN SARI
                                                                                                NPM. 882010114055

























LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN

A.    Pengertian Puisi
·         Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
·         Puisi adalah sebuah hasil karya sastra yang berasal dari ungkapan atau curahan perasaan dan pemikiran seseorang.
·         Puisi dibuat atas dasar ungkapan perasaan seseorang dengan rangkaian bahasa yang indah serta mengandung makna, irama, rima, matra dan bait.

B.     Karakteristik Puisi
1.      Puisi Lama
Puisi lama merupakan jenis puisi yang terkait oleh berbagai ketentuan, seperti banyaknya larik setiap bait, banyaknya suku kata pada setiap larik, ataupun pola iramanya.
a.)    Pantun
Merupkan puisi lama yang memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
-          Terdiri dari empat baris
-          Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
-          Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris terakhir disebut isi.
-          Rima akhirnya berbunyi a-b-a-b
Contoh:
Semua bunga berwarna indah
Tumbuh dan mekar di taman ini
Segala nikmat yang diterima
Hendaklah s’lalu kita syukuri
Tumbuh dan mekar di taman ini
Membuat taman berwarna-warni
Hendaklah s’lalu kita syukuri
Supaya Tuhan pun merahmati
Pantun terdiri dari tiga jenis, yaitu:
(1.)  Pantun Berkait (Seloka)
Pantun berkait (seloka) merupakan pantun yang terdiri atas beberapa bait, dan bait yang satu dengan bait yang lainnya sambung menyambung. Barus kedua dan keempat pada bait satu dipakai kembali pada baris pertama dan ketiga pada bait kedua. Demikian pula seterusnya.
Contoh:
Sarang garuda di pohon beringin
Buah kemuning di dalam puan
Sepucuk surat dilayangkan angin
Putih kuning sambutlah Tuan

Buah kemuning di dalam puan
Dibawa dari indragiri
Putih kuning sambutlah tuan
Sambutlah dengan si tangan kiri

(2.)  Talibun
Talibun merupakan pantun yang susunannya terdiri dari enam, delapan, atau sepulu baris. Pembagian baitnya sama seperti pantun biasa yakni terdiri dari sampiran dan isi. Jika satu bait terdiri dari enam baris, maka tiga baris pertama sampiran dan tiga baris berikutnya merupakan isi.
Contoh:
Tangkap macan siapkan parang
Parang tajam hilangkan sengsara
Macan mati tinggalkan permata             Sampiran
Untuk persembahan bagi adinda
Kakanda mengarungi lautan garang
Untuk pergi demi hilangkan lara
Disini adinda tak pernah pejamkan mata
Demi menunggu kepulangan kakanda              Isi

(3.)   Pantun Kilat (Karmina)
Pantun kilat (karmina) merupakan pantun yang terdiri dari dua baris; baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi.

Contoh:
* Burung elang burung kutilang
  Aku pulang membawa uang

*Kura kura dalam perahu
  Pura pura tidak tahu

b.)    Syair
Syair merupakan bentuk puisi lama yang merupakan pengaruh kebudayaan Arab. Syair memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
-          Terdiri atas empat baris
-          Tiap baris terdiri dari 8-10 suku kata.
-          Tidak memiliki sampiran semuanya merupakan isi
-          Berima akhir a-a-a-a




c.)    Gurindam
Gurindam merupakan jenis puisi lama yang terdiri dari dua baris yang berirama. Baris pertama umumnya sebab (hukum, pendirian), sedangkan baris kedua merupakan jawaban atau dugaan.
Ciri dari gurinda adalah isinya berupa nasihan atau ajaran yang sarat dengan nilai pendidikan, ajaran-ajaran keagamaan, ataupun petuah-petuah hidup.

Contoh:
*Kepada guru harus beradab
  Kepada rekan jangan biadab
*Belajar dengan penuh kesungguhan
  Akan mendapatkan kemenanga
n
*Belajarlah dengan tulus ikhlas
  Nanti Tuhan akan memberi balas
d.) Mantra
Mantra merupakan jenis puisi yang terikat oleh aturan-aturan baku. Salah satu jenis puisi tua yang keberadaannya dianggap memiliki kekuatan gaib sebagaimana doa.
Contoh:
Mantra pengobat sakit perut
Gelang-gelang si gali-gali
malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
aku sapa tidak berbunyi

2.      Puisi Baru
Puisi baru merupakan jenis puisi yang tidak terikat oleh ketentuan banyak larik pada setiap baitnya, banyaknya suku kata, ataupun pola rimanya. Puisi baru memiliki karakteristik atau ciri yang membedakan dengan bentuk karangan lain, seperti:
a.       Padat makna
b.      Banyak menggunakan kata-kata konotasi
c.       Mengutamakan keindahan kata-kata
d.      Disajikan dalam bentuk monlog
e.       Dibentuk dalam bait-bait atau baris-baris yang tidak selesai, bukan dalam bentuk paragraf.

(1.)  Puisi Naratif
Puisi naratif merupakan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam yakni:
(a.)  Balada
Balada merupakan puisi/sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat mengharukan
Contoh:
Balada Pembungkus Tempe
(W.S Rendra)

Fermentasi asa
Mengharap sempurna
Bentuk utuh nan konyol
Rasa, karsa tempe

Pembungkus yang berjasa
Penuh kisah bertulis duka lara
Dibuang tanpa dibaca

Pembungkus tempe
Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai
Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?

(b.)  Romansa
Romansa merupakan jenis puisi yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan dan diselingi perkelahian dan petualangan.

Contoh:
Asmaradana
(W. S. Rendra)

Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa
hujan dari daun,
karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda
serta langkah
pedati ketika langit bersih kembali menampakkan
bimasakti,
yang jauh. Tapi di antara mereka berdua, tidak ada
yang berkata-kata.
Lalu ia ucapkan perpisahan itu, kematian itu. Ia
melihat peta,
nasib, perjalanan dan sebuah peperangan yang tak
semuanya
disebutkan.
Lalu ia tahu perempuan itu tak akan menangis.
Sebab bila esok
pagi pada rumput halaman ada tapak yang menjauh
ke utara,
ia tak akan mencatat yang telah lewat dan yang
akan tiba,
karena ia tak berani lagi.
Anjasmara, adikku, tinggallah, seperti dulu.
Bulan pun lamban dalam angin, abai dalam waktu.
Lewat remang dan kunang-kunang, kaulupakan
wajahku,
kulupakan wajahmu.
(2.) Puisi Lirik
Puisi lirik merupakan puisi yang dimana penyair mengungkapkan gagasan pribadinya. Puisi lirik terbagi menjadi tiga macam:
(a.)   Elegi
Elegi merupakan puisi yang mengungkapkan perasaan duka.
Contoh:
Senja di Pelabuhan Kecil
(Chairil Anwar)
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut,
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut.

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah, air tidur, hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

(b.)  Serenada
Serenada merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata “serenada” berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja. Contohnya: Serenada karya W.S Rendra seperti “Serenada Hitam”, “Serenada Biru”, “Serenada Kelabu”. Warna-warna dibelakang tersebut melambangkan sifat nyayian cinta itu, ada yang bahagia, sedih, kecewa, dan sebagainya.

(c.)   Ode
Ode merupakan puisi yang berisikan pujaan terhadap seseorang, hal, atau kejadian.

Contoh:
Puisi untuk Guru
Karya: Muhammad Yanuar
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin kuucapkan
Terima kasih atas jasamu

(3.)  Puisi Deskriptif
Puisi Deskriptif merupakan jenis puisi dimana penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya.
(a.)   Satire
Satire merupakan puisi yang mengungkapkan perasaan ketidak puasan penyair terhadap suatu keadaan, tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan yang sebaliknya.
Contoh:
NEGERIKU
Oleh : (Gus Mus)
Mana ada negri sesubur negeriku
Sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tehu dan jagung tapi juga pabrik, tempat rekreasi dan gedung
Prabot – prabot orang kaya di dunia dan burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku              
Ikan – ikan pilihan yang mereka santap bermula dari lautku
Emas dan perak, perhiasan mereka digali dari tambangku
Air bersih yang mereka minum bersumber dari keringatku
Mana ada negri sekaya negeriku
Majikan – majikan bangsaku memiliki buruh – buruh mancanegara
Brangkas – brangkas Bank ternama dimana – mana menyimpan harta – hartaku
Negriku menumbuhkan konglomera dan mengikis habis kaum melarat
Rata – rata pemimpin negriku dan handai tolannya terkaya didunia
Mana ada negri semakmur negeriku
Penganggur – penganggur diberi perumahan, gaji dan pensiunan setiap bulan
Rakyat – rakyat kecil menyumbang negara tanpa imbalan
Rampok – rampok di beri rekomendasi, dengan kop sakti instansi
Maling – maling di beri konsensi
Tikus dan kucing dengan asik berkorupsi.

(b.)  Puisi Impresionistik
Puisi impresionistik merupakan puisi yang dibuat oleh penyair berdasarkan ungkapan kesan penyair terhadap suatu hal.

C.    Pengertian Tema, Suasana dan Makna
1.      Tema : Pokok persoalan yang akan diungkapkan dengan penyair. Dari pokok persoalan itu kemudian lahir pula amanat atau pesan-pesan tertentu.
2.      Suasana: Suasana yang menyertai kejadian, peristiwa, atau hal-hal yang diungkapkan dalam puisi. Suasana biasanya menggambarkan rasa gembira, bahagia, sedih, haru, kecewa, gelisah, berontak, tenang, pasrah, bingung, sepi, bimbang, dsb.
3.      Makna: Pesan atau amanat yang disampaikan oleh penyair.
























LAMPIRAN 2
TUGAS 1

Bacalah salah satu puisi tersebut. Kemudian tentukanlah:
a.       Tema puisi tersebut!
b.      Suasana dalam puisi tersebut!
c.       Makna yang terkandung dalam puisi tersebut!


 

1. Tidak Ada New York Hari Ini
-Aan Mansyur-

Tidak ada New York hari ini
Tidak ada New York kemarin
Aku sendiri dan tidak berada disini
Semua orang adalah orang lain.

Bahasa ibu adalah kamar tidurku
Kupeluk tubuh sendiri
Dan cinta--kau tak ingin aku
Mematikan lampu
Jendela terbuka
dan masa lampau memasukiku sebagai angin
Meriang. Meriang. Aku meriang.
Kau yang panas di kening. Kau yang dingin dikenang.

Hari ini tidak pernah ada. Kemarin tidak nyata
Aku sendiri dan tidak menulis puisi ini.
Semua kata tubuh mati semata.

Puisi adalah museum yang lengang. Masa remaja dan negeri jauh. Jatuh dan patah. Foto-foto hitam putih. Aroma kemeja ayah dan senyum perempuan yang tidak membiarkanku merindukan senyum lain. Tidak ada pengunjung. Tidak ada pengunjung.
Di balik jendela, langit sedang mendung.
*
Tidak ada puisi hari ini. Tidak ada puisi kemarin.
Aku menghapus seluruh kota sebelum sempat menuliskannya.

-Aan Mansyur-

(Antologi puisi “Tidak Ada New York Hari Ini”)

2.      Bunga dan Tembok

Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau hendaki tumbuh
Engkau lebih suka membangun Rumah
dan merampas tanah

Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang tak
Kau kehendaki adanya
Engkau lebih suka membangun jalan
raya seperti pagar besi

Seumpama bunga
Kami adalah bunga yang dirontokan di bumi kami sendiri

Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
dengan keyakinan: engkau harus hancur! Dalam keyakinan kami
Dimanapun—tirani harus tumbang

-Wiji Thukul-
 

3.      Pada Suatu Hari Nanti

Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap ku siasati

Pada suatu hari nanti
Impianku tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau takkan letih-letihnya kucari.

-Sapardi Djoko Damono-
(Antologi Puisi “Hujan Bulan Juni”)
LAMPIRAN 3
KUNCI JAWABAN TUGAS

A.     Puisi 1 (Tidak Ada New York Hari Ini)
·         Tema Puisi: Percintaan (Kerinduan)
·         Suasana dalam puisi: Sedih, hampa, sunyi, sepi, menyendiri
·         Makna yang terkandung dalam puisi:

Bait pertama
Seseorang yang yang merasa bahwa walaupun dia berada di New York, pikirannya tidak berada di sana.Ia merasa terasing, dan memandang semua orang di New York seperti orang lain yang asing baginya.

Bait kedua
Dalam kalimat Bahasa Ibu adalah kamarku, kamar dapat diartikan sebagai suatu tempat yang sangat nyaman. Sehingga, kata-kata tersebut mengisyaratkan bahwa ia merasa rindu akan tanah kelahirannya yang membuatnya nyaman. Begitu pula saat ia merindukan Cinta, sosok perempuan yang menurutnya juga menginginkan agar hubungan cinta mereka tetap berlanjut.

Bait ketiga
Pada bait ketiga, terlihat bahwa sang lelaki juga masih menambatkan hatinya untuk Cinta. Hal ini membuatnya merasakan kerinduan yang sangat mendalam, yang membuatnya merasa seperti sedang meriang atau bisa pula diartikan bahwa ia merindukan kasih sayang sang pujaan hati.

B.     Puisi 2 (Bunga dan Tembok)
·        Tema Puisi: Kritik Sosial
·        Suasana dalam puisi: Pemberontakan, perlawanan.
·        Makna yang terkandung dalam puisi:

Bait pertama
Pada bait pertama menjelaskan tentang masyarakat (yang diisyaratkan sebagai bunga) tak dikehendaki kehadirannya oleh pemerintah. Pemerintah hanya menginginkan tanah milik masyarakat saja dan merampasnya.

Bait dua
Pada bait kedua menjelaskan tentang masyarakat (yang diisyaratkan sebagai bunga) tak dikehendaki kehadirannya oleh pemerintah. Pemerintah hanya menginginkan pembangunan jalan dari tanah bekas rampasan dari masyarakat.


Bait ketiga
Pada bait ketiga menjelaskan bahwa masyarakat (yang seumpama bunga) dirampas segala-galanya oleh pemerintah

Bait keempat
Pada bait keempat menjelaskan bahwa kami (masyarakat) akan melawan pemerintah dengan meruntuhkan atau menghancurkan system pemerintahan yang membodohi masyarakat.

C     .     Puisi 3 (Pada Suatu Hari Nanti)
·         Tema: Kesetiaan
·         Suasana dalam puisi: Hening, mengharukan
·         Makna dalam puisi:
Penyair ingin menyampaikan kesetiaannya kepada pembaca walaupun ia sudah tidak ada, pembaca tak usah sedih. Karena dia akan tetap setia dan tetap bisa menemani pembaca dengan karya-karyanya.









1 komentar: