KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah menjadi suri tauladan umat islam didunia.
Dengan terwujudnya makalah ini yang membahas tentang “Faktor Pemengaruh
Menyimak”. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi,
pelajaran dan ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna oleh karena itu di harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,
demi kesempurnaan makalah berikutnya.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keterampilan menyimak adalah proses
kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh informasi menangkap isi atau pesan
dan memahami makna komunikasi pembicara melalui ujaran lisan. Keterampilan
menyimak tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya oleh karena itu selain kita perlu mengerti dan memahami apa itu
keterampilan menyimak, kita juga harus tahu faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Banyak faktor yang memepengaruhi menyimak, seperti faktor
fisik, faktor psikologis, faktor pengalaman, faktor sikap, faktor motivasi,
faktor jenis kelamin, faktor lingkungan, faktor peranan dalam masyarakat dan
bagaimana upaya penanggulangan penghambat menyimak. , oleh karena itu di dalam
makalah ini akan kami bahas secara lebih dalam dan terperinci satu persatu
faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan menyimak tersebut, sehingga dari
makalah ini kita dapat menambah pengetahuan kita mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi menyimak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
saja faktor-faktor pemengaruh dalam menyimak ?
2. Apa
saja upaya penanggulangan menyimak?
3. Bagaimana
kebiasaan jelek dalam menyimak?
4. Apa
saja aneka permasalan menyimak?
Faktor-faktor Pemengaruh Menyimak
Dalam bab ini kita akan perbincangkan secara berturut-turut
hal-hal yang menyangkut masalah:
1) Berbagai faktor yang dapat
memengaruhi kegiatan menyimak
2) Kebiasaan-kebiasaan jelek
dalam kegiatan menyimak
3) Mengapa orang tidak
menyimak
4) Kebiasaan umum menyimak
yang baik
5) Perilaku penyimak yang
jelek
6) Salah paham
7) Aneka masalah dalam
menyimak
Sebelum kita sampai pada pembicaraan setiap faktor yang dapat
mempengaruhi proses kegiatan menyimak, ada baiknya kalau terlebih dahulu kita
memantau pendapat beberapa pakar atau ahli mengenai aneka jenis faktor
sehubungan dengan topik ini.
Ada pakar yang menyatakan bahwa ada lima faktor yang memengaruhi
menyimak, yaitu:
1) Sikap
2) Motivasi
3) Pribadi
4) Situasi kehidupan
5) Peranan dalam masyarakat
(Hunt; 1998:19-20)
Pakar lain mengemukakan hal-hal berikut ini yang merupakan
fakto-faktor yang memengaruhi menyimak, yaitu:
1) Pengalaman
2) Pembawaan
3) Sikap atau pendirian
4) Motivasi, daya penggerak,
prayojana, dan
5) Perbedaan jenis kelamin
atau seks
Disamping itu, ada
pula pakar yang mengemukakan faktor-faktor berikut ini:
1) Faktor lingkungan, yang
terdiri atas lingkungan fisik dan lingkungan sosial
2) Faktor fisik
3) Faktor psikologis, dan
4) Faktor pengalaman
Demikianlah hasil pemantauan kita dari tiga sumber mengenai
faktor-faktor yang memengaruhi menyimak itu. Ketiga sumber mempunyai persamaan
dan perbedaan. Setelah kita bandingkan ketiganya, dapatlah kita simpulkan bahwa
faktor-faktor pemengaruh menyimak ialah:
A. Faktor Fisik
Kondisi fisik seorang penyimak merupakan
faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifannya
dalam menyimak. Misalnya, ada orang yang sukar sekali mendengar, dalam keadaan
yang serupa, dia mungkin saja terganggu serta dibingungkan oleh upaya yang
dilakukannya untuk mendengar, atau dia mungkin kehilangan ide-ide pokok
seluruhnya. Di sekolah sang guru hendaklah dengan cermat dan teliti nenciptakan
suatu lingkungan kelas yang tidak mendatangkan gangguan menyimak. Lebih jauh
lagi, sang guru harus membantu anak didik nya memperoleh situasi yang
menyenangkan serta cara penyajian belajar yang menarik hati, sehingga yang
mereka simak benar-benar mereka pahami.
Kondisi fisik yang menentukan dalam menyimak, yaitu :
1. Kondisi
fisiknya jauh di bawah gizi normal.
2. Sangat
lelah.
3. Mengidap
suatu penyakit fisik sehingga perhatiannya dangkal.
Lingkungan fisik yang juga menentukan dalam menyimak, yaitu :
a.
Ruangan yang terlalu panas, lembab ataupun terlalu dingin.
b.
Suara atau bunyi bising yang menganggu dari jalan dan
ruangan sebelah.
c.
Para hadirin yang bergerak atau berjalan kian kemari seenaknya sehingga
mengganggu orang yang sedang menyimak.
d.
Siswa yang membawa atau memegang benda yang berisik dan
mengganggu, seperti kelereng di dalam saku, handphone yang berbunyi, dan
lain-lain.
Faktor fisik pembicara :
1. Pembicara
membuat gerak-gerik yang canggung di ruangan.
2. Suara
pembicara yang membisankan atau intonasi yang mendatar apalagi melengking.
3. Pengajian
pembicara yang tidak menarik.
Walau nampaknya faktor-faktor fisik tersebut bersifat sepele
namun pembicara atau pengajar haruslah bijaksana dan banyak pengalaman agar
selalu memperhatikan hal-hal tersebut agar proses kegiatan belajar mengajar
mencapai tujuan yang telah ditentukan, karena faktor fisik yang prima merupakan
modal utama bagi penyimak.
B. Faktor
Psikologis
Selain faktor fisik, faktor yang melibatkan
sikap-sikap dan sifat-sifat pribadi atau faktor psikologis juga mempengaruhi
dalam kegiatan menyimak, yaitu sebagai berikut :
1. Prasangka
dan kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan.
2. Keegosentrisan
(mementingkan diri sendiri), yaitu sikap penyimak yang hanya mementingkan diri
sendiri sehingga pembicara dan apa yang disampaika oleh pembicara tidak di
tanggapi dengan serius.
3. Kepicikan
atau pandangan tidak luas. Yaitu keterbatasan pandangan atau wawasan penyimak
terhadap bahan simakan yang menimbulkan salah makna atau salah paham terhadap
apa yang disampaikan oleh pembicara.
4. Bosan
dan jenuh, yaitu kondisi penyimak yang sudah bosan atau jenuh terhadap bahan
simakan yang mungkin terlalu panjang atau terlalu monoton sehingga penyimak
menjadi bosan, kemudian enggan untuk melanjutkan simakan.
5. Sikap
tidak sopan, yaitu sikap dan kesopanan sangat mempengaruhi proses menyimak ,
jika kita menyimak dengan sikap yang sopan maka kita akan nyaman dalam
menyimak, begitu pula jika pembicara menyampaikan pembicaraan dengan sikap yang
sopan kita akan menganggap baik kepada pembicara dan kita akan lebih mudah
melakukan simakan.
Dari faktor psikologis di atas, dapat kita simpulkan bahwa ada
dua faktor psikologis yang mempengaruhi menyimak, yaitu :
1) Psikologis positif, maksudnya
latar belakang hidup yang menyenangkan, yaitu proses menyimak akan berjalan
dengan baik jika suasana hati dan pikiran penyimak dalam keadaan tenang dan
menyenangkan. Juga Penentuan minat dan pilihan. Yaitu proses menyimak akan
berjalan dengan baik jika bahan yang akan disimak oleh penyimak sesuai dengan
minat dan pilihannya, jika bahan yang disimak sesuai dengan pilihan maka
penyimak akan dengan penuh kesungguhan dalam menyimak, namun sebaliknya jika
bahan simakan tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan minat dan pilihan
penyimak maka penyimak akan setengah-setengah dan tidak serius dalam menyimak.
Kecerdasan emosional, yaitu kemampuan yang baik pada penyimak
untuk cepat dalam menanggapi, memahami, dan merespon simakan. Faktor ini akan
mempengaruhi apakah penyimak tangkas atau tidaknya dalam menyimak.
2) Psikologis negatif, maksudnya
memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak seperti yang telah
dijelaskan di atas.
Dalam hal inilah guru guru harus menampilkan fungsi bimbingannya
dan mencoba memperbaiki kondisi-kondisi tersebut. Faktor-faktor psikologis
mungkin pula sangat menguntungkan bagi penyimak. Misalnya,
pengalaman-pengalaman masa lalu yang menyenangkan, kepandaian beraneka ragam,
dan lain-lain.
C. Faktor
Pengalaman
Latar belakang pengalaman merupakan suatu
faktor penting dalam memyimak.Kurangnya minat dalam menyimak merupakan akibat
dari kurangnya pengalaman dalam bidang yang akan disimak tersebut.Sikap-sikapyang menentang dan bermusuhan timbul
dari pengalaman yang tidak menyenangkan.Misalnya, siswa tidak akan “mendengar”
ide-ide yang berada di luar jangkuan pengertian serta pemahaman mereka.
Begitu banyak istilah teknis dan abstrak yabg diperkenalkan
dalam pengembangan kurikulum sehingga anak tetap dipadati dengan pengertian
kata-kata yang samar dan kurang lengkap mereka dengar dalam pelajaran-pelajaran
mereka. Maka, tidak dapat disangkal bahwa sebagian besar dari pengajaran
terbang begitu saja, tiada melekat dalam otak.
Sikap-sikap kita merupakan hasil pertumbuhan, perkembangan serta
pengalaman kita sendiri, maka dari itu pengalaman dari seorang pendidik sangat
menentukan dalam menyimak, seperti :
1. Pertumbuhan
dan perkembangan sikap mempengaruhi minat menyimak, yaitu jika kita mempunyai
minat terhadap sesuatu dan saat menyimak membahas tentang minat yang kita
gemari maka kita akan merasa senang untuk menyimaknya, misal hobby atau minat
terhadap sesuatu.
2. Sikap-sikap
yang antagonistik, sikap-sikap yang menentang, serta bermusuhan timbul dari
pengalaman yang tidak menyenangkan.
3. Kosa
kata simak juga turut mempengaruhi kualitas menyimak.
4. Makna
yang dipancarkan oleh kata-kata asing cenderung untuk mengurangi serta
menyingkirkan perhatian para siswa, karena ide-ide yang berada di luar
jangkauan pengertian serta pemahaman mereka.
D. Faktor Sikap
Setiap orang akan cenderung menyimak secara
seksama pada topik-topik atau pokok-pokok pembicaraan yang dapat disetujui
dibanding dengan yang kurang atau tidak disetujuinya. Pada dasarnya manusia
hidup mempunyai dua sikap utama mengenai segala hal, yaitu sikap menerima dan
sikap menolak. Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan
menguntungkan baginya, tetapi bersikap menolak pada hal-hal yang tidak menarik
dan tidak menguntungkan baginya.
Kedua hal itu memberikan dampak pada menyimak.
Masing-masing dapat berupa dampak negatif dan dampak positif. Sebagai pendidik,
nantinya kita pasti lebih memilih dan menanamkan dampak positif kepada siswa
didik kita dari segala bahan yang disajikan, khususnya bahan simakan.
Menyajikan bahan pelajaran yang baik dengan materi simakan yang menarik,
ditambah dengan penampilan yang mengasikkan dan mengagumkan, jelas sangat
menguntungkan dan sekaligus membentuk sikap positif bagi siswa.
Banyak faktor sikap yang mempengaruhi kegiatan menyimak yaitu
sebagai berikut :
1. Pokok-pokok
pembicaraan yang kita setujui cenderung akan kita simak secara seksama dan
penuh perhatian.
2. Pembicara
harus memilih topik yang disenangi oleh para penyimak.
3. Pembicara
harus memahami sikap penyimak karena merupakan modal penting bagi pembicara
untuk menarik minat atau perhatian menyimak.
4. Penampilan
pembicara yang mengasyikkan dan mengagumkan, sehingga membentuk sikap positif
para siswa.
E. Faktor Motivasi
“Motivasi merupakan salah satu butir penentu
keberhasilan seseorang. Kalau motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu maka
dapat diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan” (Tarigan, 1987:103).
Dorongan dan tekad diperlukan dalam
mengerjakan segala sesuatu. Dalam mengutarakan maksud dan tujuan yang hendak
dicapai, bagi seorang guru merupakan suatu bimbingan kepada para siswa untuk
menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk menyimak dengan tekun.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang
menentukan dalam kegiatan menyimak, berikut faktor motivasi yang menentukan
tersebut ;
1. Memiliki
motivasi yang kuat dalam mengerjakan sesuatu terutama menyimak.
2. Melibatkan
system penilaian kita sendiri sehingga kita dapat memperoleh sesuatu yang
berharga dari isi pembicaraan itu dengan sendirinya kita akan bersemangat untuk
menyimaknya.
3. Penyimak
mengajukan pertanyaan “Apa dan apalagi yang dapat saya petik dari ceramah sang
pakar ini?” karena pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang tepat dan sahih.
4. Penyimak
tidak yakin akan memperoleh sesuatu yang berharga dan berguna dari pembicaraan.
5. Penyimak
harus percaya bahwa penyimak mempunyai sifat kooperatif tenggang hati, dan
analitis sehingga kita menjadi penyimak yang baik dan unggul.
F. Faktor
Jenis Kelamin
Dari beberapa penelitian, beberapa pakar
menarik simpulan bahwa antara pria dan wanita, pada umumnya mempunyai perhatian
yang berbeda dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda
pula.
Tabel 1. Perbedaan Gaya Menyimak Pria dan Wanita
Perbedaan Gaya Menyimak
|
|
Pria
|
Wanita
|
Objektif
Aktif
Keras hati
Analisis
Rasional
Tidak mau mundur
Netral
Intrusif (Bersifat mengganggu)
Berdikari
Swasembada
Menguasai emosi
|
Subjektif
Pasif
Simpatik
Difusif (menyebar)
Sensitif
Mudah terpengaruh
Cenderung memihak
Mudah mengalah
Reseptif
Bergantung
Emosional
|
G. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap keberhasilan
belajar para siswa pada umumnya.Faktor lingkungan terdiri atas dua, yaitu
lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
a. Dalam
lingkungan fisik, ruangan kelas merupakan faktor penting dalam memotivasi
kegiatan menyimak, seperti menaruh perhatian pada masalah-masalah dan
sarana-sarana akustik, agar siswa dapat mendengar dan menyimak dengan baik
tanpa ketegangan dan gangguan. Para guru harus dapat mengatur dan menata letak
meja dan kursi sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap siswa mendapat
kesempatan yang sama untuk menyimak.
b. Lingkungan
sosial juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam menyimak.
Anak-anak cepat sekali merasakan suatu suasana dimana mereka didorong untuk
mengekspresikan ide-ide mereka, juga cepat mengetahui bahwa sumbangan-sumbangan
mereka akan dihargai. Anak-anak yang mempunyai kesempatan untuk didengarkan
akan lebih sigap lagi mendengarkan apabila seseorang mempunyai kesempatan
berbicara. Jadi, suasana dimana guru merencanakan pengalaman-pengalaman yang
memungkinkan anak-anak dapat memanfaatkan situasi ruangan kelas untuk
meningkatkan keterampilan berkomunikasi mereka.
H. Faktor Peranan Dalam Masyarakat
Kemampuan menyimak dapat juga dipengaruhi oleh
peranan dalam masyarakat. Peranan dalam masyarakat menjadi faktor penting bagi
peningkatan keterampilan menyimak. Jika banyak menyimak maka akan banyak
menyerap pengetahuan pula.
Tarigan (1987:107) menyatakan bahwa “banyak
berjalan banyak dilihat; banyak disimak banyak diserap banyak pengatahuan.”
Kemauan menyimak dapat dipengaruhi oleh peranan dalam masyarakat. Sebagai guru
dan pendidik, dipandang perlu untuk menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran
radio dan televisi yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran.
Sebagai seorang mahasiswa, diharapkan dapat menyimak lebih seksama dan penuh
perhatian daripada sebagai karyawan harian pada sebuah perusahaan setempat.
Jelaslah betapa pentingnya faktor peranan dalam masyarakat bagi peningkatan
menyimak.
Upaya
Penanggulangan Pemengaruh Dalam Menyimak
Seorang pembicara yang baik harus tahu syarat yang harus
dipenuhi supaya sesorang itu dapat menyimak dengan baik, sehingga komunikasi
dapat berlangsung secara ocial. Faktor-faktor yang dapat berpengaruh agar
seseorang itu mampu menyimak secara efisien bergantung pada banyak hal, selain
pada kualitas pembicaraan yang sungguh-sungguh baik, pribadi masing-masing
penyimak juga sangat menentukan. Faktor-faktor tersebut ialah:
1) Sikap
Keberhasilan menyimak sangat bergantung pada sikap.Sikap penyimak mempunyai pengaruh
yang sangat besar. Apakah sikap itu sikap objektif ataukah sikap subjektif.
Menyimak yang efisien menuntut beberapa syarat sikap, yaitu objektif, tidak
berpihak dan sikap kooperatif. Andaikata penyimak itu mempunyai sikap prasangka,
pasti hanya akan mendengarkan fakta-fakta atau pendapat-pendapat yang cocok
dengan keyakinannya sendiri. Orang-orang yang bersikap dogmatis biasanya
menyebabkan penyimak-penyimak menjadi “miskin”, mereka biasanya menolak
mendengarkan pandangan-pandangan yang berlawanan disebabkan oleh prasangka
mereka.
Seseorang mungkin objektif pada beberapa pernyataan,
tetapi subjektif pada pernyataan yang lain. Banyak orang yang sulit memelihara
sikap objektifnya, bila kepentingan mereka dipertaruhkan. Sering-sering sikap
politik, ekonomi, ocial terbentuk pada seseorang dalam kehidupan yang masih
sangat muda sebagai hasil dari lingkungannya. Kita umumnya tidak senang bila
pendapat-pendapat tertentu kita mengalami tantangan dalam wujud
pernyataan-pernyataan yang dapat mengganggu kepuasan kita. Dengan demikian
setiap orang akan cenderung menyimak secara saksama pada ocia-topik atau
pokok-pokok pembicaraan yang dapat disetujui daripada yang kurang atau tidak
disetujuinya.
2) Perhatian
Keberhasilan Menyimak
Bergantung Pada Perhatian.Orang
akan bersedia menyimak sesuatu bila ocial-ide yang menarik perhatian. Ada
bermacam-macam perhatian, ialah perhatian primer, perhatian sekunder, dan
perhatian sesaat. Orang akan menunjukkan adanya perhatian primer bila ada
pertalian langsung antara apa yang disimak dari pembicara dengan kepentingan
kehidupan sehari-hari. Misalnya, akan menunjukkan adanya perhatian yang cukup
aktif terhadap suatu perkembangan pendidikan di sebuah universitas, bila
pembicara mengetengahkan adanya usaha menaikkan uang SPP tempat kita belajar
atau tempat anaknya belajar.
Orang
juga akan menunjukkan perhatian sekunder apabila mendengarkan bahwa pembicara
menghimbau akan sesuatu. Contoh, anggota-anggota masyarakat berpendapat program
kerja kemasyarakatan tentu cepat menarik perhatian, tetapi bila timbul upaya
penarikan sumbangan tentu kita akan menolak. Namun bila ada upaya untuk
menghentikan adanya usaha penarikan sumbangan, maka akan begitu tertarik dan
gembira menghadapi masalah tersebut.
Persoalan
lain yang dapat menarik perhatian adalah jenis perhatian sesaat (perhatian
temporer). Misalnya, orang akan menunjukkan perhatian yang lebih besar pada
masalah-masalah pemilihan umum pada saat pemilihan itu berlangsung. Orang akan
tertarik dan menunjukkan perhatian yang lebih besar kepada masalah-masalah
keluarga sendiri daripada kepada yang lain. Mahasiswa akan tertarik pada
masalah kampus; guru akan tertarik pada masalah pendidikan; usahawan akan
tetarik pada masalah keuangan dan penanaman modal; sedangkan ahli hukum
tertarik pada hak-hak warga ocial.
3) Motivasi
Keberhasilan Menyimak
Bergantung Pada Motivasi.Penyimak akan memperhatikan apa yang dibahas oleh pembicara
jika isi pembicaraan itu berkaitan erat dengan hasrat dan kebutuhan dasarnya.
Orang akan tertarik bila kaitan pembicaraan adalah untuk hal-hal berikut:
bertambahnya prestise dalam masyarakat, bertambahnya wibawa pada kawan-kawan,
dan atau terjaminnya pemeliharaan terhadap benda-benda kesayangan. Ada berbagai
motivasi dasar dalam kehidupan manusia, yaitu kelangsungan hidup pribadi, hak
milik, kekuasaan, nama baik, kasih sayang, emosi, dan cita rasa.
4) Emosi
Keberhasilan Menyimak
Bergantung Pada Keadaan Emosi.Kemauan dan keberhasilan untuk menyimak banyak bergantung
kepada keadaan emosi. Ketidakberhasilan menyimak yang tidak diinginkan
merupakan hasil dari gangguan emosi. Misalnya keseganan menghadiri pembicaraan,
kurang tertarik pada masalah pembicaraan atau sikap pada waktu menyimak yang
dapat menimbulkan masalah-masalah yang bersifat menekan perasaan.
Pada pihak lain kegagalan menyimak merupakan hasil sikap
terhadap pembicara. Orang berprasangka pembicara tidak kapabel dalam
menganalisis masalah disebabkan oleh kemauannya, kurangnya latihan dan
pengalaman, atau ketidakmampuannya dalam mengambil keputusan. Pembicara
menyatakan sesuatu terlalu ekstrim, tidak logis, pernyataan-pernyataan
dogmatis, sehingga mengganggu rasa intelegensi. Membuat pernyataan yang
berlawanan dengan sikap politik, ekonomi, atau keyakinan social, dengan
demikian menimbulkan rasa benci.
Menyimak yang baik bergantung kepada keadaan
emosi penyimak. Pembicara akan tahu bahwa pandangannya akan menyimak dengan
baik, jika penyimak itu bebas dari gangguan emosi, acuh tak acuh terhadap
prasangka dan perasaan, selanjutnya mengambil sikap untuk menyimak secara
sempurna.
Kebiasaan Jelek Dalam Menyimak
Beberapa telah
bandingkan serta wawancara dengan beartus-ratus orang, yang pernah dilakukan
oleh Dr. Nichols, membuat beliau sampai pada kesimpulan adanya kebiasaan jelek
yang secara universal mengganggu kegiatan menyimak. Berikut ini akan kita
perbincangkan secara singkat setiap kejelekan itu.
a) Menyimak Lompat Tiga
b) Menyimak “Saya dapat Fakta”
c) Noda Ketulian Emosional
d) Menyimak Supersentif
e) Menghindari Penjelasan yang Sulit
f) Menolak Secara Gegabah Suatu Objek Sebagai
Sesuatu yang Tidak Menarik
g) Mengkritik Cara dan Gaya Fisik Pembicara
h) Memberi Perhatian Semu
i) Menyerah Pada Gangguan
j) Menyimak Dengan Kertas dan Pensil di Tangan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kegiatan menyimak tidak hanya perlu dipahami pengertiannya saja
namun juga banyak faktor yang mendukung kegiatan menyimak menjadi efektif dan
kritis yaitu salah satunya dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
menyimak yaitu, faktor fisik, faktor psikologis, faktor pengalaman, faktor
sikap, faktor motivasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungan, serta faktor
peranan dalam masyarakat. Dan juga bagaimana upaya penanggulangannya, ketika
kita sudah mengerti dan memahmi faktor-faktor tersebut maka kita bisa menjadi
penyimak yang kritis yang tidak hanya mendengarkan saja namun bisa meniru serta
mempraktekkan materi/bahan yang telah disimak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar