Senin, 14 Januari 2019

RPP Puisi Bahasa Indonesia Kelas X SMA Kurikulum 2013 Pertemuan ke-4


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah                 : SMA Negeri 1 Sindang
Mata Pelajaran                 : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester                : X/2
Materi Pokok                   : Puisi
Alokasi Waktu                : 2 × 45 menit (1 × Pertemuan)

A.  KOMPETENSI INTI
KI 1          :  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2          :  Menghayati dan mengamalkan perilakujujur,disiplin,santun,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),bertanggung jawab,responsif, danpro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI 3          :  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4         :  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.     KOMPETENSI DASAR
3.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya

C.    INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1.      Menulis puisi dengan memerhatikan diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone), dan amanat/tujuan/maksud (itention).
2.     Mempresentasikan puisi yang ditulis
3.     Merevisi puisi yang telah ditulis

D.    TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa mampu:
1.      Menuliskan puisi dengan dengan memerhatikan diksi, imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone), dan amanat/tujuan/maksud (itention).
2.      Merevisi puisi yang telah ditulis.
E.     MATERI PEMBELAJARAN
1.      Unsur-unsur puisi pembangun puisi

F.     PENDEKATAN, METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan  : Saintifik
Model           : Discovery Based Learning
Metode         : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan.

F.   MEDIA, ALAT DAN BAHAN
Media pembelajaran    : a. Teks Puisi
                                                                                                    b. Power Point
                                                  c. Flashcard

Alat pembelajaran       : a. Papan tulis
                                                  b. Spidol+Penghapus
                                                  c. Proyektor
                                                  d. Laptop

G.    SUMBER BELAJAR
a. Kosasih,   Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Kelompok Wajib.Penerbit Erlangga.
b. Kemendikbud Edisi Revisi 2017. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Internet.

H.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (@2×45 Menit)

No.
Langkah-langkah
Kegitan
Alokasi waktu
1.                   
Kegiatan Awal

10 menit


1.      Guru membuka dengan salam dan siswa meresponnya.
2.      Siswa bersama guru berdoa sebelum pelajaran dimulai
3.      Guru mengkondisikan siswa dengan suasana menyenangkan agar siswa siap mengikuti pembelajaran, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa
4.      Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
5.      Siswa menerima informasi dan menyimak penjelasan  pembelajaran yang akan dilalui.


Kegiatan Inti

65 menit

1.      Stimulation (pemberian
rangsangan)

1.      Siswa memerhatikan video pembacaan yang ditampilkan oleh guru
2.      Siswa dan guru melakukan diskusi interaktif mengenai penulisan puisi.


2.      Problem statement (identifikasi masalah)
1.      Setiap siswa diminta untuk menuliskan puisi dari gambar yang telah ditampilkan oleh guru dengan memerhatikan unsur pembangun puisi.


3.      Data Processing (pengolahan data)

1.      Siswa menuliskan sebuah puisi dari gambar yang telah ditentukan oleh guru dengan memerhatikan unsur pembangun puisi.
2.      Setiap siswa menyusun hasil kerjanya.


4.      Verification (Pemeriksaan data)

1.      Setiap siswa mempresentasikan hasil kerjanya, yaitu menuliskan sebuah puisi dengan memerhatikan unsur pembangun puisi.
2.      Siswa lain memberi komentar terhadap hasil diskusi yang dipresentasikan.
3.      Setiap siswa yang presentasi mencatat masukan-masukan dari kelompok lain.
4.      Siswa berdialog interaktif tentang presentasi yang dilakukan dengan penguatan dari guru.


5.      Generalisation (penarikan kesimpulan)
1.      Setiap siswa menyempurnakan hasil presentasinya berdasarkan masukan-masukan dari siswa lain.

3.       
Kegiatan Penutup

15 menit


1.      Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2.      Guru memberikan umpan balik positif terhadap siswa
3.      Guru bersama siswa melakukan refleksi terkait dengan materi pembelajaran..
4.      Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.



b.         Penilaian kognitif atau pengetahuan
No
Nama Siswa
Kriteria yang diberi skor
Menjelaskan
Menyebutkan
Menemukan
Mengidentifikasi
Menyimpulkan
Total skor
1.







2.







3.







4.








*) Ketentuan skor maksimal ideal
            Menjelaskan                : 10
            Menyebutkan              : 10
            Menemukan                : 20
            Mengidentifikasi         : 30
            Menyimpulkan            : 30
Total skor ideal           : 100



c. Penilaian keterampilan

No.
Aspek yang Dinilai
Kriteria Jawaban
Skor
1
Isi
Isi persis sama dengan aslinya,
27 - 30
singkat, padat, dan mudah dipahami.
Isi cukup sama dengan aslinya,
22 - 26
singkat, padat, dan mudah dipahami.
Isi kurang sama dengan aslinya,
17 - 21
kurang tepat, tetapi masih mudah dipahami.
Isi tidak sama dengan aslinya,
13 - 16
tidak tepat, dan tidak mudah dipahami.

No.
Aspek yang Dinilai
Kriteria Jawaban
Skor
2
Organisasi
Sangat teratur dan rapi, sangat jelas, sangat
18 - 20
kaya akan gagasan, urutan sangat logis.
Teratur dan rapi, jelas, kaya akan gagasan,
14 - 17
urutan logis.
Kurang teratur dan rapi, kurang jelas,
10 - 13
kurang gagasan, urutan kurang logis.
Tidak teratur dan rapi, tidak jelas, miskin
7 – 9
akan gagasan, urutan tidak logis.
3
Diksi
Penggunaan diksi sangat tepat dan bervariasi.
18 - 20
Penggunaan diksi kurang tepat dan tidak
Bervariasi
14 - 17
Penggunaan diksi tidak tepat tetapi tidak
10 - 13
mengganggu pemahaman.
Penggunaan diksi tidak tepat dan mengganggu
7 – 9
pemahaman.
4.
Tata Bahasa
Menggunakan bahasa baku, kalimat yang
22 - 25
digunakan komunikatif dan menarik, tidak
ada kalimat yang ambigu.
Menggunakan bahasa baku, kalimat yang
digunakan komunikatif dan menarik, terdapat
sedikit kalimat yang ambigu.
18 - 21
Menggunakan bahasa kurang baku, kalimat
yang digunakan kurang komunikatif dan
menarik, terdapat kalimat yang ambigu.
11 - 17
Menggunakan bahasa tidak baku, kalimat
yang digunakan tidak komunikatif dan menarik, banyak terdapat kalimat yang
ambigu.
5 - 10
5.
Ejaan
Menguasai aturan penulisan dan tidak terdapat
kesalahan ejaan.
5
Cukup menguasai aturan penulisan, terdapat
beberapa kesalahan ejaan, tetapi tidak
mengaburkan makna.
4
Kurang menguasai aturan penulisan, sering
melakukan kesalahan ejaan, dan mengaburkan makna.
3


Tidak menguasai aturan penulisan, terdapat
banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca
atau tidak laik nilai.
2
Jumlah skor
34-100

Rumus yang digunakan untuk mengubah skor menjadi nilai:
Jumlah Skor Siswa
Nilai =                                     X 100
Skor Total Ideal

Konversi Nilai
Nilai
Klasifikasi
91 - 100
Sangat Baik
83 - 90
Baik
75 – 82
Cukup
67 – 74
Kurang
0 – 66
Kurang Sekali

Pembelajaran Remedial
            Pembelajaran remedial akan dilakukan segera setelah kegiatan penilaian dan dilakukan bagi peserta didik capaian KDnya belum tuntas.




                                                                                                Indramayu, 14 Februari 2018
                                                                                                Guru Praktik,




                                                                                                RESTU FIRMAN SARI
                                                                                                NPM. 882010114055












LAMPIRAN 1

MATERI PEMBELAJARAN

Materi Pembelajaran

Unsur-unsur puisi, merupakan unsur yang berpengaruh pada pembentukan suatu puisi. Unsur-unsur itu berada pada wujud puisi itu sendiri. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.      Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik puisi merupakan unsur yang membangun puisi dari dalam. Unsur intrinsik puisi dibagi menjadi dua, yaitu: struktur batin dan struktur fisik

·        Struktur Batin
Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan kata-katanya. Struktur batin terdiri dari:

a.       Tema Puisi
Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Dari pokok persoalan itu kemudian lahir pula amanat atau pesan-pesan tertentu. Puisi yang dibuat biasanya bertemakan tentang ketuhanan, kemanusiaan, kritik sosial, percintaan, dsb.

b.      Rasa (feel)
Pengertian rasa sebagai unsur puisi adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang ditampilkan. Menurut Waluyo (1991:121) perasaan penyair dalam puisinya dapat dikenal melalui penggunaan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam puisinya karena dalam menciptakan puisi suasana hati penyair juga ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Sesuai dengan pendapat Tarigan (1984:11) bahwa rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terkandung dalam puisinya.

c.       Nada
Menurut Tarigan (1984:17) nada adalah sikap sang penyair terhadap pembacanya atau dengan kata lain sikap sang penyair terhadap para penikmat karyanya, seperti : merenungkan, menertawai, memaharahi, menyindir, menasihati, menggurui, menasehati, mengejek, dan lain-lain.

d.      Amanat
Amanat merupakan maksud yang hendak disampaikan atau himbauan, pesan, tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya. Secara sadar ataupun tidak seorang penyair yang juga merupakan sastrawan dan anggota masyarakat khususnya yang berperan dalam literasi harusnya bertanggungjawab dalam menjaga kelangsungan hidup dan ketenangan dalam masyarakat sesuai dengan hati nuraninnya. Oleh karena itu, puisi selalu ingin mengandung amanat (pesan). Walaupun menurut Waluyo (1991:130) dalam banyak puisi, para penyair tidak secara khusus dan sengaja mencantumkan amanat dalam puisinya. amanat tersirat di balik kata dan juga di balik tema yang diungkapkan penyair. 

·         Struktur Fisik
Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya.Struktur fisik terdiri dari:
a.     Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia katang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita tentang pemakaian kata-kata. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang diperlukan.

b.      Imaji/Pengimajian/Citraan
Imaji/pengimajian/citraan adalah kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair. Dengan kata-kata yang digunakan penyair, pembaca seolah-olah: mendengar suara (imajinasi auditif), melihat benda-benda (imaji visual), serta meraba dan menyentuh benda-benda (imaji taktil).

c.       Kata konkret/Penggunaan Makna
Kata konkret adalah penggunaan kata-kata yang tepat/diksi yang baik yang bermakna konotasi oleh penyair. Kata konkret adalah kata yang bermakna tidak sebenarnya. Kata itu telah mengalami penambahan-penambahan baik itu berdasarkan pengalaman, kesan, imajinasi, maupun yang lainnya. Dalam puisi hampir semua kata bermakna konotasi. Lebih-lebih pada kata yang berlambang, hampir dipastikan maknanya itu selalu bermakna konotasi. Seperti kata tunas kelapa yang menggambarkan pancasila.

d.      Majas
Majas adalah bahasa kias/gaya bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan kesan tertentu bagi penyimak atau pembaca.
Berikut bahasa kias/Majas atau bahasa figuratif yang biasa digunakan dalam puisi ataupun karya sastra lainnya:
·         Perbandingan/ Perumpamaan (Simile): Perbandingan atau perumpamaan (simile) ialah bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal yang lain dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, bak, semisal, seumpama, laksana dan kata-kata pembanding lainnya.
·         Metafora: Bahasa kiasan seperti perbandingan, hanya tidak mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, laksana dan sebagainya. Metafora ini menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama atau seharga dengan yang lain yang sesungguhnya tidak sama.
·         Personifikasi : Kiasan ini mempersamakan benda dengan manusia. Benda-benda  mati dibuat dapat berbuat, berfikir dan sebagainya. Seperti halnya manusia dan banyak dipergunakan penyair dulu sampai sekarang. Personifikasi membuat hidup lukisan di samping itu memberi kejelasan kebenaran, memberikan bayangan angan yang konkret.
·         Alegori: Cerita kiasan ataupun lukisan kiasan. Cerita kiasan atau lukisan kiasan ini mengkiaskan hal lain atau kejadian lain.
e.       Rima dan Ritma
Salah satu unsur unsur puisi yang penting dan ada dalam puisi sebagai unsur fisik yang membuat suatu puisi unik dan terdengar berbeda dengan yang lainnya adalah rima dan ritma. Berikut penjelas rima dan ritma sebagai unsur unsur fisik puisi:
1.       Rima: pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalisasi atau orkestrasi sehingga puisi menjadi menarik untuk dibaca. Rima membuat efek bunyi makna yang diinginkan oleh penyair puisi menjadi indah dan menimbulkan makna yang lebih kuat sehingga pesan dapat lebih tersampaikan kepada para pembaca puisi.
2.       Ritma: pertentangan bunyi, tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang  mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga membentuk keindahan.
f.       Tipografi atau Perwajahan

Struktur fisik puisi membentuk tipografi yang khas puisi. Tiprografi adalah bentuk visual yang dapat menambahkan makna dalam puisi dan bentuknya dapat ditemukan pada jenis puisi konkret. Tipografi dalam puisi memiliki bermacam macam bentuk. Macam mcam bentuk tipografi dalam puisi contohnya grafis, kaligrafi, kerucut dan sebagainya. Jadi tipografi memberikan ciri khas puisi pada periode angkatan tertentu. Susunan penulisan dalam puisi disebut tipografi.

2.      Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik puisi merupakan unsur yang membangun karya sastra puisi dari luar karya puisi. Unsur eksrinsik terdiri dari:

a.       Latar Belakang Penyair
Latar belakang cukup berpengaruh dalam pembuatan puisi, misalkan penulis puisi yang latar belakangnya berasal dari keluarga miskin, maka jika ia membuat puisi akan sangat menyentuh hati para pembacanya, yang terbawa dari latar belakang penulis sehingga mampu dikesankan dalam sebuah puisi.


b.      Kondisi Sosial dan Budaya
Sosial berkenaan dengan masyarakat misalnya hubungan individu dengan individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok. Bentuknya dapat berupa kebersamaan ataupun pertentangan.
Sementara itu budaya adalah hasil kreasi, cipta karya manusia, baik benda, perilaku, ataupun pemikiran. Wujudnya dapat berupa bahasa, kesenian, sistem kepercayaan, ilmu pengetahuan dan hasil-hasil teknologi.
Latar belakang sosial budaya juga terkait dengan asal usul, kesukuan, daerah, dan bahasa daerah yang digunakan. Latar belakang sosial budaya penyair akan berpengaruh pada kreativitas penciptaan puisi.

c.       Unsur nilai
Unsur nilai dalam puisi ini meliputi unsur yang berkaitan dengan pendidikan, seni, ekonomi, politik, sosial,budaya, adat-istiadat, hukum, dan lain-lain. Nilai yang terkandung dalam puisi menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat mempengaruhi baik atau tidaknya puisi.




LAMPIRAN 2
TUGAS 4
2.      Perhatikanlah gambar-gambar yang telah ditampilkan!
3.      Kemudian, buatlah puisi dari gambar yang telah ditampilkan tadi. Perhatikan pula penggunaan unsur intrinsiknya!
4.      Kumpulkan puisi-puisi yang telah dibuat menjadi satu, kemudian jadikan lah buku kumpulan puisi karya kelas mu!




LAMPIRAN 3
KUNCI JAWABAN TUGAS 4

Jawaban disesuaikan dengan keterampilan siswa meliputi aspek:
No.
Nama
Kesesuaian gambar dengan tema
Diksi
Majas/gaya bahasa
Kata Konkret
Citraan/ Pengimajian






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar