RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sindang
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Materi
Pokok : Teks Biografi
Alokasi
Waktu :
8 × 45 menit (4 × Pertemuan)
A. KOMPETENSI
INTI
KI 1 : Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati
dan mengamalkan perilakujujur,disiplin,santun,peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai),bertanggung jawab,responsif, danpro-aktif, dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
KI 3 : Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN IPK
Kompetensi Dasar
|
||||
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
|||
3.14
3.15
|
Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi
Menganalisis aspek
makna dan kebahasaan dalam teks biografi
|
4.14
4.15
|
Mengungkapkan kembali hal-hal yang dapat diteladani
dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi secara tertulis
Menyusun teks biografi tokoh
|
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
||||
3.14.1
3.14.2
3.14.3
3.14.4
3.15.1
3.15.2
|
Menjelaskan pengertian biografi
Merumuskan unsur-unsur teks biografi
Menilai hal-hal yang dapat
diteladani dari teks biografi
Mengidentifikasi peristiwa
(perjalanan, pendidikan, karir dan perjuangan) dalam biografi tokoh
Menemukan isi/struktur
biografi
Mengidentifikasi makna dan kebahasaan dalam teks biografi
|
4.14.1
4.14.2
4.15.1
4.15.2
|
Mengidentifikasi hal-hal yang
perlu diteladani dari dari tokoh dalam teks biografi
Menyampaikan kembali hal-hal
yang dapat diteladani dari tokoh yang tertuang dalam teks biografi
Menyimpulkan pokok-pokok
biografi
Menyusun teks biografi dengan
memerhatikan isi (perjalanan, karir dan perjuangan) dan kebahasaan
|
|
C.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Siswa mampu:
1.
Menjelaskan
pengertian biografi
2.
Merumuskan
unsur-unsur biografi
3.
Menilai
hal-hal yang dapat diteladani dari teks biografi
4.
Mengungkapkan
hal-hal yang dapat diteladani dari teks biografi
5.
Menentukan
peristiwa (perjalanan, pendidikan, karir dan perjuangan) dalam biografi tokoh
6.
Menemukan
isi/struktur biografi
7.
Menganalisis
kebahasaan dalam teks biografi
8.
Menyusun
teks biografi dengan memerhatikan isi (perjalanan, karir dan perjuangan)
D.
MATERI PEMBELAJARAN
1.
Definisi
biografi
2.
Ciri-ciri
teks biografi
3.
Unsur-unsur
biografi
4.
Hal
yang dapat diteladani dari teks biografi
5.
Isi/struktur
biografi
6.
Kebahasaan
dalam teks negosiasi
7. Langkah-langkah
penceritaan kembali biografi
8. Penyuntingan
teks biografi
E.
PENDEKATAN, METODE DAN MODEL
PEMBELAJARAN
Pendekatan :
Saintifik
Model : Discovery
Based Learning
Metode : Ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab,
penugasan.
F. MEDIA,
ALAT DAN BAHAN
1.
Media pembelajaran : a. Teks
biografi
b. Gambar tokoh yang ditampilkan di PPT
2.
Alat pembelajaran : a. Papan tulis
b. Spidol
c. Proyektor
d. Laptop
G.
SUMBER BELAJAR
a. Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk
SMA/MA Kelas X.
Kelompok Wajib.Penerbit Erlangga.
b. Kemendikbud Edisi
Revisi 2017. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas
X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Internet.
H.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (@2×45 Menit)
No.
|
Langkah-langkah
|
Kegitan
|
Alokasi waktu
|
1.
|
Kegiatan Awal
|
10 menit
|
|
1.
Guru membuka dengan salam dan siswa meresponnya.
2.
Siswa bersama guru berdoa sebelum pelajaran dimulai
3. Guru mengkondisikan siswa dengan suasana menyenangkan agar siswa siap mengikuti pembelajaran,
dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa
4. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh
siswa dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa
menerima informasi dan menyimak penjelasan
pembelajaran yang akan dilalui.
|
2.
|
Kegiatan Inti
|
65 menit
|
|
1. Stimulation (pemberian
rangsangan)
|
1. Siswa memerhatikan contoh teks biografi yang disampaikan oleh guru dengan
menggunakan media presentasi yang ditampilkan didepan kelas.
2. Siswa dan guru melakukan diskusi interaktif mengenai
materi yang sedang dibahas mengenai definisi biografi, unsur-unsur biografi dan
hal-hal yang perlu diteladani dari teks biografi
|
||
2.
Problem statement (identifikasi
masalah)
|
1. Siswa membentuk kelompok dengan beranggotakan
enam-tujuh orang untuk mendiskusikan materi yang akan didiskusikan bersama
2. Siswa diminta untuk membaca membaca teks biografi yang terdapat
pada buku ajar
3. Guru meminta siswa untuk menganalisis hal-hal yang
perlu diteladani dari teks negosiasi yang telah dibaca
4. Siswa melakukan diskusi bersama
kelompoknya dengan bimbingan
guru yang siap mengarahkan.
|
||
3.
Data Processing (pengolahan data)
|
1. Siswa
bersama kelompoknya mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteladani dari teks biografi
yang telah dibaca
2. Setiap
kelompok menyusun hasil temuannya, yakni menemukan hal-hal yang perlu diteladani dari teks
negosiasi yang telah dibaca
|
||
4.
Verification
(Pemeriksaan data)
|
1.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
2.
Kelompok lain memberi komentar terhadap hasil
diskusi yang dipresentasikan.
3.
Setiap kelompok yang presentasi mencatat
masukan-masukan dari kelompok lain.
4.
Siswa berdialog interaktif
tentang presentasi yang dilakukan oleh kelompok dengan penguatan dari guru.
|
||
5.
Generalisation
(penarikan kesimpulan)
|
1. Setiap kelompok menyempurnakan hasil
presentasinya berdasarkan masukan-masukan dari kelompok lain.
|
||
3.
|
Kegiatan Penutup
|
15 menit
|
|
1. Siswa
bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
2. Guru
memberikan umpan balik positif terhadap siswa
3. Guru
bersama siswa melakukan refleksi terkait dengan materi pembelajaran.
4. Siswa menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan
berikutnya dari guru.
5. Guru
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
|
Pertemuan 2 (@2×45 Menit)
No.
|
Langkah-langkah
|
Kegitan
|
Alokasi waktu
|
1.
|
Kegiatan Awal
|
10 menit
|
|
1.
Guru membuka dengan salam dan siswa meresponnya.
2.
Siswa bersama guru berdoa sebelum pelajaran dimulai
3. Guru mengkondisikan siswa dengan suasana menyenangkan agar siswa siap mengikuti pembelajaran,
dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa
4. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh
siswa dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa
menerima informasi dan menyimak penjelasan
pembelajaran yang akan dilalui.
|
|||
2.
|
Kegiatan Inti
|
65 menit
|
|
1. Stimulation (pemberian
rangsangan)
|
1. Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan
2. Siswa dan guru melakukan diskusi
interaktif mengenai materi pembelajaran
yang sedang dibahas yaitu menyampaikan kembali hal-hal yang dapat diteladani
dari teks biografi.
|
||
2.
Problem statement (identifikasi
masalah)
|
1. Setiap kelompok diminta untuk mencari teks biografi
tokoh yang telah ditentukan oleh guru
2. Guru meminta siswa untuk mencari unsur penokohan, latar
dan alur serta mencari hal apa yang perlu diteladani dari teks biografi yang
telah diberikan
3. Siswa melakukan diskusi bersama
kelompoknya dengan bimbingan
guru yang siap mengarahkan.
|
||
3.
Data Processing (pengolahan data)
|
1. Siswa mengidentifikasi unsur penokohan, latar dan alur serta hal-hal
yang perlu diteladani dari teks biografi yang telah diberikan bersama
kelompoknya
2. Setiap
kelompok menyusun hasil temuannya.
|
||
4.
Verification
(Pemeriksaan data)
|
1.
Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
2.
Kelompok lain memberi komentar terhadap hasil
diskusi yang dipresentasikan.
3.
Setiap kelompok yang presentasi mencatat
masukan-masukan dari kelompok lain
4.
Siswa berdialog
interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh kelompok dengan penguatan
dari guru.
|
||
5.
Generalisation
(penarikan kesimpulan)
|
1. Setiap kelompok menyempurnakan hasil
presentasinya berdasarkan masukan-masukan dari kelompok lain.
|
||
3.
|
Kegiatan Penutup
|
15 menit
|
|
1. Siswa
bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
2. Guru
memberikan umpan balik positif terhadap siswa
3. Guru
bersama siswa melakukan refleksi terkait dengan materi pembelajaran.
4. Siswa menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan
berikutnya dari guru.
5. Guru
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
|
Pertemuan 3 (@2×45 Menit)
No.
|
Langkah-langkah
|
Kegitan
|
Alokasi waktu
|
1.
|
Kegiatan Awal
|
10 menit
|
|
1.
Guru membuka dengan salam dan siswa meresponnya.
2.
Siswa bersama guru berdoa sebelum pelajaran dimulai
3. Guru mengkondisikan siswa dengan suasana menyenangkan agar siswa siap mengikuti pembelajaran,
dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa
4. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh
siswa dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa
menerima informasi dan menyimak penjelasan
pembelajaran yang akan dilalui.
|
|||
2.
|
Kegiatan Inti
|
65 menit
|
|
1. Stimulation (pemberian
rangsangan)
|
2.
Siswa duduk
berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan.
3. Siswa dan guru melakukan diskusi
interaktif mengenai materi
yang sedang dibahas yaitu tentang isi/struktur biografi dan kebahasaan dalam biografi
|
||
2.
Problem statement (identifikasi
masalah)
|
1. Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang
telah ditentukan
2. Guru memberikan teks biografi tokoh kepada setiap
kelompok
3. Siswa diminta untuk menganalisis isi/struktur dan
kebahasaan pada teks biografi yang telah diberikan oleh guru.
4. Siswa melakukan diskusi bersama
kelompoknya dengan bimbingan
guru yang siap mengarahkan.
|
||
3.
Data Processing (pengolahan data)
|
1. Siswa
bersama kelompoknya mengidentifikasi isi/struktur dan kebahasaan pada teks
biografi yang telah diberikan oleh guru.
2. Setiap
kelompok menyusun hasil temuannya, yakni menentukan struktur/isi dan kebahasaan teks biografi
yang telah diberikan
|
||
4.
Verification
(Pemeriksaan data)
|
1.
Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
2.
Kelompok lain memberi komentar terhadap hasil
diskusi yang dipresentasikan.
3.
Setiap kelompok yang presentasi mencatat
masukan-masukan dari kelompok lain
4.
Siswa berdialog
interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh kelompok dengan penguatan
dari guru.
|
||
5.
Generalisation
(penarikan kesimpulan)
|
1. Setiap kelompok menyempurnakan hasil
presentasinya berdasarkan masukan-masukan dari kelompok lain.
|
||
4.
|
Kegiatan Penutup
|
15 menit
|
|
1. Siswa
bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
2. Guru
memberikan umpan balik positif terhadap siswa
3. Guru
bersama siswa melakukan refleksi terkait dengan materi pembelajaran.
4. Siswa menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan
berikutnya dari guru.
5. Guru
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
|
Pertemuan 4 (@2×45 Menit)
No.
|
Langkah-langkah
|
Kegitan
|
Alokasi waktu
|
1.
|
Kegiatan Awal
|
10 menit
|
|
1.
Guru membuka dengan salam dan siswa meresponnya.
2.
Siswa bersama guru berdoa sebelum pelajaran dimulai
3. Guru mengkondisikan siswa dengan suasana menyenangkan agar siswa siap mengikuti pembelajaran,
dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa
4. Guru
menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh
siswa dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa
menerima informasi dan menyimak penjelasan
pembelajaran yang akan dilalui.
|
|||
2.
|
Kegiatan Inti
|
65 menit
|
|
1. Stimulation (pemberian
rangsangan)
|
1. Siswa dan guru melakukan diskusi interaktif mengenai materi
pembelajaran tentang menyusun teks biografi
|
||
2.
Problem statement (identifikasi
masalah)
|
1. Setiap kelompok diberi nama-nama tokoh yang berbeda
oleh guru untuk membuat teks biografi
2. Guru meminta siswa untuk membuat teks biografi (secara
individu) sesuai dengan tokoh yang telah ditentukan
|
||
3.
Data Processing (pengolahan data)
|
1. Siswa mendata pokok-pokok isi biografi dari tokoh yang
didapat
2. Siswa menyusun teks biografi idolanya sesuai dengan struktur/isi
dan kebahasaan
|
||
4.
Verification
(Pemeriksaan data)
|
1.
Siswa
mempresentasikan hasil kerjanya, yaitu
membuat teks biografi
2.
Siswa lain memberi
komentar terhadap hasil diskusi yang dipresentasikan.
3.
Siswa yang
presentasi mencatat masukan-masukan dari kelompok lain
4.
Siswa berdialog
interaktif tentang presentasi yang dilakukan oleh kelompok dengan penguatan
dari guru.
|
||
1.
Generalisation
(penarikan kesimpulan)
|
1. Setiap kelompok menyempurnakan hasil
presentasinya berdasarkan masukan-masukan dari kelompok lain.
|
||
3.
|
Kegiatan Penutup
|
15 menit
|
|
1. Siswa
bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
2. Guru
memberikan umpan balik positif terhadap siswa
3. Guru
bersama siswa melakukan refleksi terkait dengan materi pembelajaran.
4. Siswa menyimak penjelasan kegiatan pada pertemuan
berikutnya dari guru.
5. Guru
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.
|
I.
Penilaian
a.
Penilaian
proses atau sikap
Aspek yang dinilai
|
A
|
B
|
C
|
D
|
1.
Religius
|
||||
2.
Tanggung jawab
|
||||
3.
Kerjasama
|
||||
4.
Resposif
|
||||
5.
Santun
|
||||
6.
Komunikatif
|
*) Keterangan
A : Amat
baik
B : Baik
C : Cukup
baik
D : Kurang
baik
b. Penilaian kognitif atau pengetahuan
No
|
Nama Siswa
|
Kriteria yang diberi skor
|
|||||
Menjelaskan
|
Menyebutkan
|
Menemukan
|
Mengidentifikasi
|
Menyimpulkan
|
Total skor
|
||
1.
|
|||||||
2.
|
|||||||
3.
|
|||||||
4.
|
*) Ketentuan skor maksimal
ideal
Menjelaskan :
10
Menyebutkan :
10
Menemukan :
20
Mengidentifikasi :
30
Menyimpulkan :
30
Total skor ideal : 100
c. Penilaian keterampilan
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Kriteria Jawaban
|
Skor
|
1
|
Isi
|
Isi persis sama
dengan aslinya,
|
27 - 30
|
singkat, padat, dan
mudah dipahami.
|
|||
Isi cukup sama
dengan aslinya,
|
22 - 26
|
||
singkat, padat, dan
mudah dipahami.
|
|||
Isi kurang sama
dengan aslinya,
|
17 - 21
|
||
kurang tepat,
tetapi masih mudah dipahami.
|
|||
Isi tidak sama
dengan aslinya,
|
13 - 16
|
||
tidak tepat, dan
tidak mudah dipahami.
|
No.
|
Aspek yang Dinilai
|
Kriteria Jawaban
|
Skor
|
2
|
Organisasi
|
Sangat teratur dan
rapi, sangat jelas, sangat
|
18 - 20
|
kaya akan gagasan,
urutan sangat logis.
|
|||
Teratur dan rapi,
jelas, kaya akan gagasan,
|
14 - 17
|
||
urutan logis.
|
|||
Kurang teratur dan
rapi, kurang jelas,
|
10 - 13
|
||
kurang gagasan,
urutan kurang logis.
|
|||
Tidak teratur dan
rapi, tidak jelas, miskin
|
7 – 9
|
||
akan gagasan,
urutan tidak logis.
|
|||
3
|
Diksi
|
Penggunaan diksi
sangat tepat dan bervariasi.
|
18 - 20
|
Penggunaan diksi
kurang tepat dan tidak
Bervariasi
|
14 - 17
|
||
Penggunaan diksi
tidak tepat tetapi tidak
|
10 - 13
|
||
mengganggu
pemahaman.
|
|||
Penggunaan diksi
tidak tepat dan mengganggu
|
7 – 9
|
||
pemahaman.
|
|||
4.
|
Tata Bahasa
|
Menggunakan bahasa
baku, kalimat yang
|
22 - 25
|
digunakan
komunikatif dan menarik, tidak
|
|||
ada kalimat yang
ambigu.
|
|||
Menggunakan bahasa
baku, kalimat yang
digunakan
komunikatif dan menarik, terdapat
sedikit kalimat
yang ambigu.
|
18 - 21
|
||
Menggunakan bahasa
kurang baku, kalimat
yang digunakan
kurang komunikatif dan
menarik, terdapat
kalimat yang ambigu.
|
11 - 17
|
||
Menggunakan bahasa
tidak baku, kalimat
yang digunakan
tidak komunikatif dan menarik, banyak terdapat kalimat yang
ambigu.
|
5 - 10
|
||
5.
|
Ejaan
|
Menguasai aturan
penulisan dan tidak terdapat
kesalahan ejaan.
|
5
|
Cukup menguasai
aturan penulisan, terdapat
beberapa kesalahan
ejaan, tetapi tidak
mengaburkan makna.
|
4
|
||
Kurang menguasai
aturan penulisan, sering
melakukan kesalahan
ejaan, dan mengaburkan makna.
|
3
|
||
Tidak menguasai
aturan penulisan, terdapat
banyak kesalahan
ejaan, tulisan tidak terbaca
atau tidak laik
nilai.
|
2
|
||
Jumlah skor
|
34-100
|
Jumlah Skor Siswa
Skor Total Ideal
Konversi Nilai
Nilai
|
Klasifikasi
|
91 - 100
|
Sangat Baik
|
83 - 90
|
Baik
|
75 – 82
|
Cukup
|
67 – 74
|
Kurang
|
0 – 66
|
Kurang Sekali
|
Pembelajaran
Remedial
Pembelajaran remedial akan dilakukan
segera setelah kegiatan penilaian dan dilakukan bagi peserta didik capaian
KDnya belum tuntas.
Indramayu,
26 Januari 2018
Guru
Praktik,
RESTU FIRMAN SARI
NPM. 882010114055
LAMPIRAN
1
MATERI TEKS BIOGRAFI
A.
DEFINISI
BIOGRAFI
Biografi
merupakan salah satu jenis cerita ulang (recount), yakni teks yang menceritakan
kembali kejadian atau pengalaman masa lampau. Cerita ulang dapat disampaikan
berdasarkan pengalaman langsung penutur atau penulisnya. Tetapi bisa juga
berdasarkan imnajinasi atau diluar penyampaiannya itu.
Menurut
KBBI edisi kelima, biografi adalah perjalanan hidup atau riwayat hidup
seseorang yang ditulis oleh orang lain.
B.
UNSUR-UNSUR
BIOGRAFI
1.)
Penokohan : Mencakup karakter tokoh yang
diceritakan pada biografi.
2.)
Latar : Mencakup waktu dan tempat yang
mendasari peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh.
3.)
Alur : Berupa rangkaian atau
perjalanan hidup tokoh dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya atau dari
satu kiprah ke satu kiprah yang lainnya.
C.
Cerita
ulang dapat
diklasifikasikan menjadi empat macam, yaitu :
1.) Pengalaman
pribadi (personal recount)
Yakni teks yang mengisahkan kembali kejadian
yang dialami penulisnya secara langsung, misalnya berupa kisah perjalanan,
kejadian-kejadian waktu berlibur, peristiwa-peristiwa unik semasa sekolah.
2.) Cerita
ulang faktual (factual recount),
Yakni teks yang mengisahkan kembali kejadian
masa lalu yang disaksikan sendiri ataupun dialami orang lain, misalnya biografi
atau peristiwa-peristiwa masa lalu.
3.) Cerita
ulang imajinatif (imaginative recount),
Yakni teks yang mengisahkan peristiwa-peristiwa
yang bersifat khayalan, tetapi sering kali peristiwa itu dianggap ada atau
benar-benar terjadi.
4.) Cerita
ulang prosedur (procedural recount)
Yakni teks yang menceritakan latar belakang
atau asal-usul terjadinya suatu kejadian masa lalu. Teks semacam itu biasanya
dipakai dalam pengadilan dalam rangka memperjelas kasus ataupun bukti perkara.
D. Hal yang
dapat diteladani dari biografi adalah karakter, sikap, kebiasaan, kesuksesan,
dan hal lain yang dapat ditiru atau diikuti oleh pembaca setelah membaca
biografi tersebut.
Keteladnan
atau keistimewaan seorang tokoh yang diungkapkan suatu teks dapat kita ketahui
dengan cara memaknai unsur penokohan,
dari situlah kita mendapat gambaran mengenai karakter suatu tokoh. Misalnya
pekerja keras, pemaaf, penyayang, penurut, pendendam.
E. Struktur
Biografi
Adapan
terkait dengan alur ataupun struktur penyajiannya, teks biografi dibentuk oleh
bagian-bagian berikut :
1.
Orientasi, berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang
akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pembaca. Informasi yang dimaksud
berkenaan dengan latar belakang kehidupan tokoh, yakni kisah ketika kecil dan
keadaan keluarga.
2.
Kejadian penting, berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis,
menurut urutan waktu, yang meliputi rangkaian perjalanan atau
peristiwa-peristiwa utama yang dialami tokoh.
3.
Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau
pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan
sebelumnya. Bagian ini sifatnya opsional yang mungkin ada atau tidak ada
didalam suatu biografi.
F.
Kaidah kebahasaan biografi
1. Menggunakan kata ganti
orang pertama tunggal atau jamak. Penulis bertindak sebagai juru cerita yang
bertindak objektif, yaitu apa adanya. Kata ganti yang digunakan adalah ia, dia,
mereka, atau dengan menyebut nama tokohnya langsung.
2. Banyak menggunakan kata
kerja tindakan untuk
menjelaskan peristiwa-peristiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh.
Contoh menulis, mementaskan, melahirkan, menjauhkan, melakukan, berdagang,
bermain.
3. Banyak menggunakan kata
deskriptif untuk memberikan informasi secara terperinci tentang sifat-sifat
tokoh. Seperti gigih, berani, kreatif, cerdas, jujur.
4. Banyak menggunakan kata
kerja pasif dalam rangka menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh sebagai subjek
yang diceritakan. Contoh : dicintai, diberi, dikenang, dihormati.
5. Banyak menggunakan kata
kerja mental dalam rangka penggambaran peran tokoh. Contoh : menguasai,
menyukai, menuding.
6. Banyak menggunakan kata
sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan dengan urutan waktu. Contoh
: sebelum, sesudah, pada saat, kemudian, selanjutnya, sampai, hingga, pada
tanggal, nantinya, selama ini, selama itu. Hal ini terkait dengan pola
pengembangan teks cerita ulang yang pada umumnya bersifat kronologis.
G.
Langkah-langkah penceritaan kembali teks
biografi
1. Memilih
tokoh, pilihalah tokoh yang layak diteladani, sesuai dengan kehidupan kita,
misalnya tokoh tersebut seorang ilmuawan, sastrawan, negarawan, atau pejuang.
2. Mendengarkan
atau membaca teksnya hingga betul-betul memahami dan menguasainya, catatlah
bagian-bagian cerita yang dianggap penting dari
setiap rangkaian peristiwa yang dialami tokoh itu. Ketahui pula pemikiran,
cita-cita, karakter, dan hal-hal lainnya yang menjadi ciri khas dari tokoh
tersebut.
3. Apabila
dengan lisan, sampaikanlah dengan suara, lafal, dan intonasi yang jelas.
Ciptakanlah penggalan-penggalan cerita yang membuat penasaran pendengar,
ekspresikan dengan mimic atau raut muka yang sesuai.
4. Gunakanlah
bahasa yang mudah dipahami pendengar, hindarilah kata-kata yang berbelit-belit
dan membingungkan. Gunakan kata-kata yang jelas dan kalimat yang sederhana.
Untuk menimbulkan kesan yang kuat pada bagian-bagian cerita, sesekali kita
perlu melakukan pengulangan kata atau dengan menggunakan sinonimnya.
5. Perhatikan
pula penggunaan ejaan dan tanda bacanya kalau teks itu disampaikan secara
tertulis
H.
Penyuntingan teks Biografi
Fokuskanlah kegiatn penyuntingan untuk teks
biografi itu dengan panduan-panduan pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Apakah biografi
yang Anda tuliskan itu sesuai dengan sumbernya atau ada faktanya?
2. Apakah
struktur teks biografi yang Anda tuliskan itu seudah lengkap, adakah yang tidak
penting atau berlebih-lebihan?
3. Apakah
bahasa yang digunakan dalam cerita yang Anda tuliskan itu ada yang salah, baik
itu dalam hal susunan kalimat, pilihan kata, atau ejaan/tanda bacanya?
Lampiran
Contoh Teks Biografi
W.S. Rendra
Willbrordus
Surendra Broto Rendra lahir di Solo, 7 November 1935. Ia penyair ternama yang
kerap dijuluki sebagai “Burung Merak”. Ia mendirikan Bengkel teater di
Yogyakarta pad tahun 1967 dan juga Bengkel Teater Rendra di Depok. Semenjak
masa kuliah, ia sudah aktif menulis cerpen dan esai diberbagai masalah.
Bakat
sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika duduk dibangku SMP. Saat itu, ia
sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek, dan
drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan anya menulis, ternyata ia juga
piawai diatas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya dan terutama tampil sebagai
pembaca puisi yang sangat berbakat.
Ia
pertama kali memublikasikan puisinya dimedia massa pada tahun 1952 melalui
majalah siasat, setelah itu, puisi-puisinya pun lancar mengalir menghiasi
berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah,
Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru,, hal itu terus berlanjut seperti
terlihat dalam majalan-majalah pada decade selanjutnya, terutama majalah tahun
60-an dan tahun 70-an.
“Kaki
Palsu” adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika ia SMP. Penghargaan itu
membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A.Teeuw didalam bukunya Sastra Indonesia Modern II (1989),
berpendapat bahwa dalam sejarah kesustraan Indonesia moderm, Rendra tidak
termasuk salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan ’45, angkatan ’60,
atau Angkatan ’70. Dari karya-karya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan
kebebasan sendiri.
Karya-karya
Rendra tidak hanya terkenal didalam negeri, tetapi juga diluar negeri, banyak
karyanya sudah diterjemahkan kedlalam bahasa asing, diantaranya bahasa Ingrris,
Belanda, Jerman, Jepang, dan India.
Ia juga
aktif mengikuti festival-festival diluar negeri, diantaranya, diantaranya, The
Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979). The Valmiki
International Poetry Festival, New Delhi (1985), Berliner Horizonte Festival,
Berlin (1985), The First New York
Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry
Festival, Bhopal (1989), World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan Tokyo
Festival (1995)
Pada
tahun 1961, sepulang dri Amerika Serikat, Rendra mendirikan grup teater di
Yogyakarta. Akan tetapi, ngrup itu terhenti karena ia pergi lagi ke Amerika
Serikat. Ketika kembali lagi ke Indonesia (1968), ia membentuk kembali grup
teater yang bernama bengkel teater. Bengkel teater ini sangat terkenal di
Indonesia dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah ari. Sampai
sekarang, bengkel teater masih berdiri dan menjadi basis bagi kegiatan
keseniannya.
Untuk
kegiatan seninya, Rendra telah menerima banyak penghargaan, antara lain, Hadiah
Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, Yogyakarta (1954), Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956), Anugerah
Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970), Hadiah Akademi Jakarta (1975),
Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976),
Penghargaan Adam Malik (1989), The S.E.A. Writa Award (1996) dan Penghargaan
Achmad Bakhri (2006)
LAMPIRAN 2 (LATIHAN SOAL)
TUGAS 1
1. Jelaskan
Pengertian biografi!
2. Tentukanlah unsur-unsur biografi!
3. Setelah Anda membaca biografi W.S. Rendra, jelaskan siapakah W.S. Rendra itu!
4. Jelaskan
mengapa tokoh tersebut dapat dikenal oleh khalayak luas?
5. Sikap apa saja yang layak diteladani dari tokoh
yang ada pada teks biografi tersebut! Jelaskan menurut pendapat Anda!
TUGAS 2
1. Cari dan bacalah biografi tokoh Ridwan Kamil!
2. Identifikasilah
dan jelaskan lebih terperinci unsur penokohan, latar, dan alur dari biografi
tersebut.
3. Setelah
membaca biografi tersebut, hal-hal
apa saja yang dapat diteladani dari tokoh tersebut!
TUGAS 3
Soal/Instrumen 1
No.
|
Pernyataan
|
Jawaban (Orientasi, Kejadian penting,
reorientasi)
|
1.
|
Sejak
kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk
meraih kemajuan.
|
|
2.
|
Dewi
Sartika dilahirkan dari keluarga priayi Sunda, yaitu pasangan Nyi Raden
Rajapermas dengan Raden Somanegara. Meskipun bertentangan dengan adat waktu
itu, ayah-ibunya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika di Sekolah Belanda.
|
|
3.
|
Saat
Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, Cicalengka digemparkan oleh
kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang
ditunjukkan oleh anak-anak pembantu Kepatihan.
|
|
4.
|
Tahun
1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata.
|
|
5.
|
Dewi
Sartika adalah sosok perempuan pada masanya yang sangat berperan bagi kaum
wanita, seharusnya wanita-wanita sekarang bisa mengikuti jejak beliau.
|
|
6.
|
Sejak
1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan.
|
Soal/Instrumen 2
No.
|
Kutipan teks
|
Kaidah kebahasaan
|
1.
|
Dewi
Sartika dilahirkan dari keluarga priayi Sunda
|
|
2.
|
Ia
sering memperagakan praktik di sekolah.
|
|
3.
|
Dewi
Sartika mengajar dihadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda,
memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis.
|
|
5.
|
Dewi
Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan
|
TUGAS 4
Soal/instrumen 1
Perhatikan kalimat-kalimat
acak berikut ini! Kemudian susunlah kalimat-kalimat tersebut secara runtut agar
menjadi biografi yang utuh.
No.
|
Pernyataan/data pokok biografi
|
Urutan
|
1.
|
Di
perjalanan menuju Belanda, Anggun singgah di Paris, Prancis. Anggun akhirnya
membatalkan niatnya ke Belanda lalu menetap dan memulai karier di Paris.
|
|
2.
|
Anggun
memulai karier internasionalnya pada usia 19 tahun pada tahun 1994. Ia
menjual perusahaan rekamannya dan meninggalkan segala popularitas yang
dimilikinya di Indonesia.
|
|
3.
|
Kemudian, Anggun menetap di
London selama setahun. Selanjutnya, Anggun berpindah ke Belanda
|
|
4.
|
Anggun
Cipta Sasmi lahir di Jakarta, pada tanggal 29 April 1974, ia penyanyi
Indonesia yang sekarang memiliki kewarganegaraan Prancis. Hingga saat ini ia
masih satu-satunya penyanyi Indonesia yang berhasil menaklukan pasar musik internasional
|
|
5.
|
Anggun memang patut dibanggakan, Anggun telah
mengangkat nama baik Indonesia ke kancah internasional dengan prestasinya
didunia musik.
|
|
6.
|
Pada tahun1996, Anggun
bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser besr Prancis yang pernah
menangani album sejumlah penyanyi terkenal. Benzi terpikat oleh kemampuan
vocal Anggun dan menawarkan rekaman album solo di Perancis.
|
Soal/Instrumen 2
Buatlah biografi
tokoh atau figur yang Anda kagumi dengan
memerhatikan isi struktur serta kebahasaannya!
Lampiran Contoh Teks Biografi
Dewi Sartika
Dewi Sartika dilahirkan dari
keluarga priayi Sunda, yaitu pasangan Nyi Raden Rajapermas dengan Raden
Somanegara. Meskipun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah-ibunya bersikukuh
menyekolahkan Dewi Sartika di sekolah Belanda. Setelah ayahnya wafat, Dewi
Sartika di sekolah Belanda. Setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika diasuh oleh
pamannya (kakak ibunya) yang menjadi patih di Cicalengka, oleh pamannya itu, ia
mendapatkan pengetetahuan menenai kebudayaan Sunda, sementara wawasan
kebudayaan Barat didapatkannya dari seorang nyonya Asisten Residen
berkebangsaan Belanda.
Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat
pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan. Sambil bermain di belakang gedung
kepatihan, ia sering mempergakan praktik di sekolah, belajar baca-tulis, dan
bahasa Belanda kepada anak-anak pembantu di kepatihan. Papan bilik kandan
kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar.
Saat Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun,
Cicalnegka digemparkan oleh kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam
bahasa Belanda yang ditunjukkan anak-anak pembantu kepatihan. Gempar karena
waktu itu belum ada anak (apalagi anak rakyat jelata) yang memiliki kemampuan
seperti itu dan diajarkan oleh seorang anak perempuan.
Setelah remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya
di Bandung, jiwanya yang telah dewasa semakin menggiringnya untuk mewujudkan
cita-citanya. Hal ini didorong pula oleh pamannya, Bupati Martanagara, yang
memang memiliki keinginan yang sama, namun, meski keinginan yang sama oleh
dimiliki oleh pamannya, tidak menjadikannya serta merta dapat mewujudkan
cita-citanya. Adat yang mengekang kaum wanita pada waktu itu, membuat pamannya
mengalami kesulitan dan khawatir. Namun karena kegigihan dan semangatnya yang
tak pernah surut, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan diizinkan
mendirikan sekolah untuk perempuan/
Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan
Agah Suriawinata. Dari pernikahannya itu, ia memiliki putra bernama bernama
R.Atot, yang merupakan ketua umum BIVB, sebuah klub sepak bola yang merupakan
cikal bakal dari persib Bandung. Suami dari Dewi Sartika memiliiki visi dan
cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Suaminya itu guru di sekolah Karang
Pamulang yang saat itu merupakan sekolah latihan guru.
Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi
kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung,
Dewi Sartika mengajar dihadapan ruangan kecil, dibelakang rumah ibunya di
Bandung, Dewi Sartika mengajr dihadapan anggota keluarganya yang peremupan,
Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis, dan sebagainya, menjadi
materi pelajaran saat itu.
Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A.A Martanegara, pada
16 januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola istri (sekolah perempuan) pertama
se-Hindia-Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang: Dewi Sartika dibantu dua
saudara misannya, Ny.Poerwa dan Nyi. Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya
terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan pendopo kabupaten Bandung.
Pada tahun-tahun berikutnya di beberapa wilayah Pasundan,
bermunculan beberapa salola istri (sekolah perempuan) terutama yang dikelola
oleh perempuan-perempuan Sunda yang
memiliki cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika. Pada tahun 1912, sudah
berdiri Sembilan Sakola Istri di kabupaten (Sakolah Kautamaan Perempuan).
Kota-kota kabupaten wilayah Pasundan yang belum memiliki Sakola kautamaan istri
tinggal tiga/empat, semangat ini menyeberang ke Bukittinggi, Sakola Kautamaan
Istri didirikan oleh Encik Rama Saleh. Seluruh wilayah Pasundan lengkap
memiliki Sakola keutamaan Istri ditiap kota kabupatennya pada tahun 1920,
ditambah beberapa yang berdiri di kota Kewedanan.
Bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian
sekolahnya yang telah berumur 25 tahun yang kemudian berganti nama menjadi
“Sakola Raden Dewi”. Atas jasanya dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi
bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.
Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya
dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon,
Desa Rahayu Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian, dimakamkan kembali di
Kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Anyar, Kabupaten Bandung.
LAMPIRAN KUNCI JAWABAN
SOAL 1
1. Biografi
merupakan salah satu jenis cerita ulang (recount), yakni teks yang menceritakan
kembali kejadian atau pengalaman masa lampau. Cerita ulang dapat disampaikan
berdasarkan pengalaman langsung penutur atau penulisnya. Tetapi bisa juga
berdasarkan imnajinasi atau diluar penyampaiannya itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi
ke-lima, biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang
lain.
2. Unsur-unsur biografi
A. Penokohan: Mencakup karakter tokoh yang diceritakan pada
biografi.
B. Latar: Mencakup waktu dan tempat yang mendasari
peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh.
C. Alur: Berupa rangkaian atau perjalanan hidup tokoh
dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya atau dari satu kiprah ke satu
kiprah yang lainnya.
3.
W.S
Rendra merupakan seorang penyair terkenal Indonesia yang dijuluki sebagai
“Burung Merak”. Rendra pun dikenal sebagai penyair yang mempunyai kepribadian
dan kebebasan sendiri. Ia telah banyak melahirkan karya seperti menulis puisi,
cerita pendek, esai dan drama.
4.
Karena
beliau merupakan penyair Indonesia yang sangat terkenal. Beliau telah
melahirkan banyak karya seperti puisi, cerita pendek, esai dan drama.
Karya-karyanya pun tak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.
Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing seperti bahasa
Inggris, Belanda, Jerman, Jepang dan Korea. Selain itu pula, beliau telah
banyak meraih berbagai macam penghargaan. Penghargaan pertamanya itu diraihnya
saat beliau masih duduk di bangku SMA.
5. Sikap
atau hal yang bisa diteladani dari sosok Rendra adalah
sebagai berikut :
a. Ulet dan semangat berkarya: telihat dari berbagai macam
karya yang telah dia buat, seperti puisi, cerita pendek, esai, dan drama
b. Pemberani: terlihat dari bagaimana dia mengapresiasikan
atau membuat suatu karya. Dia berani memublikasikan karyanya ketika masih duduk
dibangku SMP. Selain itu juga ia banyak melahirkan karya-karya yang bersifat
mengkritik pada suatu yang menurutnya tidak sesuai dengan ketidak adilan
c. Cerdas: karena sudah banyak sekali karya yang ia ciptakan
dan dia pun tak hanya menguasai satu bidang saja tapi beberapa bidang
d. Mau berbagi ilmu: terlihat dari dia menciptakan sebuah
grup teater yang bernama Bengkel Teater
SOAL 2
1.
Disesuaikan dengan jawaban
siswa
2.
a.) Ridwan Kamil
Penokohan:
Ridwan Kamil atau yang
biasa disapa Emil ini merupaakan sosok wakli kota yang sangat terkenal di
kalangan masyarakat kota Bandung bahkan masyarakat Indonesia. Ia dianggap
sebagai walikota yang membawa perubahan bagi kota Bandung. Ia pun dikenal
sebagai seseorang yang memiliki rasa humor yang sangat tinggi.
Latar:
1.)
1978-1984 Bersekolah di
SDN Banjarsari III Bandung
2.)
Setelah menuntaskan
pendidikan sekolah dasar ia melanjutkan ke SMPN 2 Bandung
3.)
SMA Negeri 3 Bandung
(1987-1990)
4.)
Melanjutkan ke perguruan
tinggi negeri ITB jurusan arsitektur dari tahun 1990-1995
5.)
2004 Emil mendirikan Urbane bersama teman-temannya. Urbane
merupakan firma yang bergerak dibidang jasakonsultan perencanaan, arsitektur
dan desain.
6.)
2008, 2009 dan 2010 Urbane
mendapatkan penghargaan dari media Internasional seperti BCI Asia Award atas
proyek rumah botol.
7.)
2004 Juara 1 kompetisi
desai Internasional di Islamic Center, Beijing, RRC
8.)
2007 Juara 1 kompetisi
desain museum Tsunami
9.)
2007 juara 1 kompetisi
desai kampus Tarumanegara
10.) 2009
juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia
11.) 2009
juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan
12.) 2009
juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia
13.)2012
Pikiran Rakyat Award untuk Tokoh Muda Kreatif
14.) dan
masih banyak penghargaan lainnya
Alur:
Lahir di Bandung, 4 Oktober 1971. Anak kedua dari lima
bersaudara
Masa sekolah: Sejak kecil, Emil sudah sangat suka
berimajinasi dan suka membaca komik serta melihat foto dari berbagai kota di
luar negeri. Sejak duduk di bangku sekolah dasar ia sudah memiliki semangat
berwira usaha. Ketika sekolah ia menjual es mambo buatannya sendiri. Selama
sekolah emil dikenal sebagai sosok yang aktif dan cerdas. Selain aktif OSIS,
paskibra dan sepak bola, Emil pun selalu masuk dalam peringkat lima besar
dikelasnya. Selesai melanjutkan ke SMPN 2 Bandung, SMAN 3 Bandung, kemudian
Emil melanjutkan pendidikannya ke ITB. Ia pun aktif dalam kelompok-kelompok
mahasiswa dan unit Seni. Semangat kewirausahaannya masih ada saat ia meniti
pendidikan tinggi, yaitu dengan menjual ilustrasi cat air atau maket untuk
dosen.
Meniti Karir: Setelah lulus kuliah, Emil memilih untuk
bekerja di Amerika, tapi hanya bertahan empat bulan karena krisis moneter. Ia
tidak langsung pulang ke Indonesia dan memilih bertahan di Indonesia sampai
akhirnya ia mendapatkan beasiswa di
University of Calivornia. Selagi berkuliah S2, Emil berkerja paruh waktu di
Departemen Perencanaan kota Berkeley.
2002 iakembali ke Indonesia, dan dua tahun kemudian ia mendirikan
Urbane, firma yang bergerak dibidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan
desain. Ia pun aktif menjabat sebagai prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen
Teknik Arsitektur ITB, Senior Urban Desain Consultant SOM, EDAW (Hongkong&
San Fransisco dan SAA (Singapura) dan menjabat sebagai walikota bandung periode
2013-2018.
3.
Sikap yang perlu dicontoh
dari sosok Ridwan Kamil adalah:
a.
Semangat kewirausahaan
sejak kecil: Ia berjualan es mambo dan saat kuiah ia menjual ilustrasi cat air
dan maket
b.
Aktif: aktif diberbagai
kegiatan sekolah maupun di kampus
c.
Cerdas: selalu mendapatkan
peringkat lima besar dan mendapatkan beasiswa S2 di Amerika
d.
Kreatif: menjuarai
berbagai penghargaan di bidang desain, salah satunya desai rumah botol
e.
Humoris: sebagai seorang
pemimpin, ia bisa menarik masyarakat dengan guyonan-guyonan lucunya
f.
Tidak patah semangat:
ketika ia harus bertahan hidup di Amerika
g.
Menginspirasi banyak
orang: ia menginspirasi banyak orang dengan karya-karyanya, dengan perubahan
yang telah ia dedikasikan untuk kota Bandung.
h.
Penyayang dan Peduli:
sangat menyayagi keluarganya dan masyarakat kota Bandung
SOAL 3
Soal/instrumen 1
No.
|
Pernyataan
|
Jawaban (Orientasi, Kejadian penting,
reorientasi)
|
1.
|
Sejak
kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk
meraih kemajuan.
|
Peristiwa penting
|
2.
|
Dewi
Sartika dilahirkan dari keluarga priayi Sunda, yaitu pasangan Nyi Raden
Rajapermas dengan Raden Somanegara. Meskipun bertentangan dengan adat waktu
itu, ayah-ibunya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika di Sekolah Belanda.
|
Orientasi
|
3.
|
Saat
Dewi Sartika baru berumur sekitar sepuluh tahun, Cicalengka digemparkan oleh
kemampuan baca-tulis dan beberapa patah kata dalam bahasa Belanda yang
ditunjukkan oleh anak-anak pembantu Kepatihan.
|
Peristiwa penting
|
4.
|
Tahun
1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata.
|
Peristiwa penting
|
5.
|
Dewi
Sartika adalah sosok perempuan pada masanya yang sangat berperan bagi kaum wanita,
seharusnya wanita-wanita sekarang bisa mengikuti jejak beliau.
|
Reorientasi
|
6.
|
Sejak
1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan.
|
Peristiwa penting
|
Soal/Instrumen 2
No.
|
Kutipan teks
|
Kaidah kebahasaan
|
1.
|
Dewi
Sartika dilahirkan dari keluarga priayi Sunda
|
1.Penggunaan
kata ganti (Dewi Sartika)
2.
Penggunaan kata kerja pasif
(dilahirkan)
|
2.
|
Ia
sering memperagakan praktik di sekolah.
|
1.
Penggunaan kata ganti
(Ia)
2.
Penggunaan kata kerja tindakan
(memperagakan)
|
3.
|
Dewi Sartika
mengajar dihadapan anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak,
jahit-menjahit, membaca, menulis.
|
1.
Penggunaan kata ganti
(Dewi
Sartika, -nya)
2.
Penggunaan kata kerja tindakan
(Merenda,
memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis)
|
5.
|
Dewi
Sartika sudah menunjukkan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan
|
1.
Penggunaan kata ganti
(Dewi
Sartika)
2.
Penggunaan kata deskriptif (sifat)
(Kegigihan)
3.
Penggunaan kata kerja tindakan
(meraih)
|
6.
|
Setelah
remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung.
|
1.
Penggunaan kata ganti
(Dewi
Sartika, -nya)
2.
Penggunaan kata sambung
(Setelah)
|
7.
|
Akhirnya,
Dewi Srtika bisa meyakinkan pamannya dan diizinkan mendirikan sekolah untuk
perempuan.
|
1.
Penggunaan kata ganti
(Dewi
Sartika, -nya)
2.
Penggunaan kata kerja mental (meyakinkan)
3.
Penggunaan kata kerja tindakan
(Mendirikan)
4.
Penggunaan kata kerja pasif
(diizinkan)
|
SOAL 4
No.
|
Pernyataan/data pokok biografi
|
Urutan
|
1.
|
Di
perjalanan menuju Belanda, Anggun singgah di Paris, Prancis. Anggun akhirnya
membatalkan niatnya ke Belanda lalu menetap dan memulai karier di Paris.
|
4
|
2.
|
Anggun
memulai karier internasionalnya pada usia 19 tahun pada tahun 1994. Ia
menjual perusahaan rekamannya dan meninggalkan segala popularitas yang dimilikinya
di Indonesia.
|
2
|
3.
|
Kemudian, Anggun menetap di
London selama setahun. Selanjutnya, Anggun berpindah ke Belanda
|
3
|
4.
|
Anggun
Cipta Sasmi lahir di Jakarta, pada tanggal 29 April 1974, ia penyanyi
Indonesia yang sekarang memiliki kewarganegaraan Prancis. Hingga saat ini ia
masih satu-satunya penyanyi Indonesia yang berhasil menaklukan pasar musik
internasional
|
1
|
5.
|
Anggun memang patut dibanggakan, Anggun telah
mengangkat nama baik Indonesia ke kancah internasional dengan prestasinya
didunia musik.
|
5
|
6.
|
Pada tahun1996, Anggun
bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser besr Prancis yang pernah
menangani album sejumlah penyanyi terkenal. Benzi terpikat oleh kemampuan
vocal Anggun dan menawarkan rekaman album solo di Perancis.
|
6
|
Soal/Instrumen 2
Disesuaikan dengan pekerjaan peserta didik
bagus banget, sangat membantu sebagai reverensi
BalasHapussangat membantu sebagai referensi
BalasHapuspermisi, bolehkah saya meminta file pdfnya ?
BalasHapusbagus sekali dan sangat membantu, terima aksih.
BalasHapus